Strada Triton Terus Kuasai Pasar Pick-up
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 30 Maret 2009 01:41 WIB
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Krama Yudha Tiga Berlians Motors (KTB), pemegang mereka Mitsubishi di Indonesia, terus menguasai pasar pick-up 4x4 nasional berkat penjualan Mitsubishi Strada Triton. Dalam dua bulan awal tahun 2009 ini, MItsubishi sudah menjual 1.099 unit Strada Triton.

Pada bulan Januari, dari lima varian Strada Triton mencatat penjualan 348 unit dengan pangsa pasar 56%. Angka ini kemudian meningkat tajam di bulan Februari yang tercatat 751 unit meski pangsa pasarnya sedikit turun menjadi 52,5%.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rizwan Alamsyah, Direktur Marketing PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengatakan lonjakan ini terjadi berkat sumbangan dari pasar fleet. "Ini karena ada beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang tambang dan perminyakan melakukan pergantian kendaraan mereka. Biasanya dilakukan dua atau tiga tahun sekali," kata Rizwan dalam acara Strada Triton Fun & Safety Driving, akhir pekan kemarin.

Untuk bulan Maret, Rizwan belum bisa mengungkapkan angka pasti. Namun ia mengatakan meski ada saingan baru namun ia yakin jumlahnya tetap tinggi. "Sampai pekan ketika kami sudah mencatat 575 unit yang diharapkan bisa mencapai angka 600 sampai akhir bulan," katanya Rizwan yang mematok target penjualan sekitar 400 unit di tiga bulan kedua tahun ini.

Sejak pertama kali diperkenalkan model pertamanya Strada Triton GLS, pada bulan Mei 2007, Strada Triton terus mendapat sambutan dari penggemar pick-up 4x4. Selanjutnya Mitsubishi meluncurkan Strada Triton GLX pada Februari 2008, Strada Triton Exceed bertransmisi manual (M/T) pada Mei 2008, dan Strada Triton Exceed otomatis (A/T) pada Juli 2008.

Di segmen passenger car, Mitsubishi Grandis yang menjadi andalan KTB mengalami kenaikan dari 25 unit di bulan Januari menjadi 115 unit di bulan Februari. Rizwan mengatakan angka ini akan terus mengarah naik. Ia mengatakan situasi pemilu ternyata tidak berpengaruh banyak pada penjualan otomotif nasional. "Stigma bahwa politik tidak punya hubungan langsung dengan ekonomi sepertinya benar," kata Rizwan.

Raju Febrian

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi