TEMPO Interaktif, Tokyo - Pabrikan otomotif asal Jepang Honda Motors mengkaji kembali rencana bisnisnya untuk memproduksi mobil kecil dan irit bahan bakar. Honda akan berkonsentrasi untuk mengembangkan mobil hybrid dan akan membangun pabrik kendaraan mini di Jepang.

Seperti dilaporkan harian bisnis Nikkei yang dilansir autoevolution.com, Senin (19/7), pada 2008 lalu, Honda telah menunda pembangunan pabrik Yorii. Di pabrik itulah, Honda akan memproduksi mobil kecil bermesin 660cc yaitu mobil kecil bermesin disel yang ramah lingkungan.

Awalnya, pabrik itu direncanakan mulai beroperasi pada 2010. Namun, akibat terpaan badai krisis keungan global, Honda terpaksa menghentikan pembangunan pabrik tersebut.

Kini, setelah krisis mereda Honda mengkaji kembali rencana bisnis yang tertunda itu. "Takanobu Ito Chief Executive Officer Honda ingin mempercepat produksi mobil hibrid guna menjawab isu global yaitu mobil ramah lingkungan," sebut Nikkei.

Kini, pabrik Yorii akan kembali beroperasi pada 2013 mendatang. Untuk keperluan itu, pabrikan terbesar kedua di Jepang itu menggelontorkan dana 50 miliar yen atau sekitar Rp 5,2 triliun.

Sebelumnya, seperti dilaporkan The Financial Times di gelaran New Delhi Auto Show, 5 Januari lalu Honda telah memamerkan mobil konsep berukuran mini. Kala itu Honda menyebut mobil bermesin 1.200 cc dan berbanderol US$ 8.500- US$ 9.600 atau sekitar Rp 85-Rp 90 juta itu akan dipasarkan pada 2011.

Disebutkan pula, mobil dua pintu itu akan menjadi pesaing Toyota Entry Family Car (EFC), mobil murah produksi Toyota yang disebut-sebut akan dibanderol sekitar Rp 90 jutaan.

ARIF ARIANTO