YLKI Minta Lembaga Independen Menguji Kualitas Bensin  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 23 Juli 2010 09:51 WIB
Tempo/Eko Siswono Toyudho
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta uji bahan bakar minyak dilakukan lembaga independen sehubungan dengan banyaknya keluhan kerusakan pompa bahan bakar (fuel pump) pada mobil. Ketua YLKI Husna Zahir menegaskan, jika uji hanya dilakukan di lingkup intern Pertamina, hal itu akan menimbulkan pertanyaan.

Husna membandingkan dengan produk sehari-hari yang dilepas ke pasar. Selain produsen yang menguji produknya sendiri, ada lembaga lain yang memeriksa produk itu. "Makanan, misalnya, selain produsennya, kan ada Badan Pengawas Obat dan Makanan yang menguji."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Desakan YLKI agar lembaga independen memeriksa bensin premium produksi Pertamina itu muncul lantaran banyaknya keluhan rusaknya pompa bahan bakar. Ketua Umum Karimun Club Indonesia Pujiyono Wahyuadi mengatakan sudah ada 30 pompa bahan bakar mobil anggota klubnya yang rusak. Pemilik mobil menyatakan komponen lainnya tidak bermasalah, namun mobil kerap mogok. "Sinyalemen kami lebih pada faktor bahan bakar," ujarnya Rabu lalu.

Persoalan serupa dialami taksi Blue Bird. Sejak Juni hingga Rabu lalu, sekitar 1.200 unit taksi Toyota Limo buatan 2009-2010 mengalami masalah pada pompa bahan bakarnya. "Ini mobil baru. Sepengetahuan kami, fuel pump itu part yang masuk kategori slow moving atau tidak harus cepat ganti," tutur Kepala Hubungan Masyarakat PT Blue Bird Group Teguh Wijayanto, Rabu lalu.

Namun Teguh belum berani menyimpulkan penyebab kerusakan itu. Blue Bird hanya menyampaikan keluhan ke agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota, dalam hal ini PT Toyota Astra Motor. "Selain meminta perbaikan bagi mobil yang masih bergaransi, kami juga minta penjelasan tentang kerusakan itu."

Husna mengusulkan agar lembaga universitas ikut menguji kualitas bensin. "Apalagi jika (mereka) memiliki laboratorium dan sumber daya manusia yang paham soal pengujian bahan bakar," kata dia. Jika pengujian hanya dilakukan Pertamina sendiri, sistem pengujian, spesifikasi, dan teknisnya hanya diketahui badan usaha milik negara itu.

Corporate Secretary Pertamina Toharso mengatakan Premium Pertamina telah sesuai dengan standar keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi. "Belum ada satu pun pihak yang menyampaikan kerusakan fuel pump valve akibat kualitas Premium Pertamina," katanya kemarin.

Namun Pertamina juga sedang mengecek kualitas Premium produknya secara independen ke Lembaga Minyak dan Gas. Proses uji laboratorium sedang berlangsung. "Jika ada ATPM kendaraan yang ingin ikut menguji, silakan saja," ujar Toharso.

ARIF ARIANTO | GUSTIDHA BUDIARTIE | MAHARDIKA SATRIA HADI | ENDI KURNIAWATI

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi