Varian Skuter Matik, Produk Yamaha Terlaris Sepanjang 2010  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Selasa, 4 Januari 2011 19:31 WIB
yamaha-motor.co.id
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sepanjang tahun 2010 PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) membukukan penjualan 3.326.380 unit di pasar sepeda motor tanah air. Jumlah tersebut meningkat 25,4 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 2.650.992 unit.
Varian skuter matik tercatat sebagai motor paling laris. “Dari total penjualan varian ini terjual sekitar 51,6 persen atau 1,7 juta unit,” tutur Paulus Sugih Firmanto, General Manager Promotrion & Motor Sport PT YMKI kepada Tempo di Jakarta, Selasa (4/1).
Selain terus menggenjot penjualan Yamaha Mio Sporty dan Mio Soul, PT YMKI juga mengandalkan Yamaha Xeon. Skuter matik bermesin 125 cc itu dibanderol Rp 15,5 juta on the road Jakarta.
Hanya, Paulus belum bersedia memerinci angka penjualan masing-masing model skuter matik tersebut. “Besok (Rabu) baru selesai rekapnya,” kilahnya.
Varian lain yang juga mencatatkan angka penjualan tinggi adalah varian bebek  yang di kisaran 40 persen, sementara angka sisanya dibukukan varian motor sport.
Permintaan varin skutik diperkirakan masih masih akan terus berkembang seiring dengan terus berkembangnya pangsa pasar. “Segmen pasar yang dibidik varian ini adalah kalangan usia muda, mulai dari anak sekolah hingga pekerja usia muda. Secara demografis penduduk usia muda mencapai 60-65 persen,” kata Paulus.
Sehingga meski dari sisi prosentase tetap atau mengecil, namun pertumbuhan permintaan skuter matik akan terus terjadi. “Prosentasenya bisa saja tetap atau turun , tetapi pertambahan akan terus  terjad,  karena orang yang membeli motor terus bertambah. Di sisi lain, varian lain juga bertumbuh,” tandas dia.
Faktor pendorong pembelian lainnya adalah, perekonomian yang membaik. Sehingga,  penyerapan tenaga kerja juga terjadi dan daya beli masyarakat juga tumbuh. Para pekerja baik yang lama maupun baru membutuhkan sarana transportasi, dan sarana yang murah dan praktis adalah motor.
“Begitu pula dengan keluarga yang membelikan anak-anak mereka untuk ke sekolah. Terlebih tingkat suku bunga pinjaman atau kredit juga stabil dan terjangkau,” terang Paulus.
 ARIF ARIANTO
Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi