Lima Ciri Mekanik dan Bengkel Rujukan
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 23 Februari 2011 11:01 WIB
REUTERS/Herwig Prammer
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Di sela-sela  acara diskusi yang digelar sebuah komunitas mobil beberapa waktu lalu, seorang teman mengungkapkan kekesalannya karena 'dikerjai' oleh oknum bengkel nakal.  Beberapa orang montir di bengkel itu merekomendasikan beberapa bagian dari mobil harus diganti karena rusak dan berpotensi menimbulkan bahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, komponen itu tidak mengalami kerusakan sedikit pun.  Walhasil, biaya yang harus ia keluarkan jauh dari perkiraan. "Belum lagi apakah suku cadang yang dia pasang asli atau tidak. Yang pasti mekanik itu ngotot bahwa itu asli dan diperkuat omongan mekanik lain. Itulah yang membuat saya kesal," ujar kawan tersebut saat itu.

Deden Rokhimat, mantan service advisor bengkel resmi sebuah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan kini pemilik toko suku cadang Trijaya di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat menyarankan agar memahami ciri-ciri mekanik dan bengkel yang baik.

"Itu dimaksudkan agar Anda tidak terjebak oleh siasat bohong mereka untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya," tutur dia, Rabu (23/2).

Lantas seperti apa ciri-ciri bengkel yang baik? Deden menyebut ada beberapa hal, seperti berikut :

1.      Mendengarkan keluhan konsumen dan bukan mendikteMekanik atau bengkel yang baik memiliki sistem atau tata cara kerja yang terstruktur dengan baik. Umumnya, bengkel yang bagus memulai pekerjaan dengan menggali informasi tentang keluhan yang dirasakan oleh konsumen di mobil mereka.

Setelah itu mereka akan memeriksa dan mendiagnosis kerusakan yang mungkin terjadi. Setelah itu mereka akan melakukan konfirmasi kepada konsumen tentang kerusakan tersebut. "Hal itu untuk memastikan tentang indikasi awal yang mereka temukan, sehingga pekerjaan yang mereka lakukan nantinya benar-benar tepat," ujar Deden.

2.      Selalu memberikan alternatif  perbaikanSetelah melakukan diagnosis dan melakukan konfirmasi ke konsumen serta memastikan tentang kerusakan, bengkel atau mekanik yang baik selalu memberikan beberapa alternatif perbaikan.

Mereka biasanya menyodorkan pilihan mengganti komponen yang rusak berikut komponen yang terkait, atau hanya melakukan perbaikan tanpa mengganti.

Mekanik atau bengkel seperti itu, biasanya memberikan argumen tentang konsekuensi dari masing-masing pilihan tersebut. Pada saat yang bersamaan - khususnya bengkel yang bukan bengkel ATPM - juga memberikan tawaran apakah komponen yang akan digunakan merupakan suku cadang asli pabrikan merek itu atau bukan (istilahnya KW 1 dan sebagainya).

"Setelah komponen ditentukan dan disepakati konsumen, mekanik atau bengkel yang baik akan menunjukkan bungkus atau yang masih disegel dengan logo asli dengan hologram kepada konsumen," terang Deden.

3.      Memberikan rincian harga dan ongkos jasa secara pastiSetelah perbaikan berikut komponen yang digunakan telah ditentukan dan disepakati oleh konsumen, bengkel yang baik melalui service advisor atau mekanik yang bersangkutan akan memberikan rincian harga dan ongkos jasa perbaikan. 

Mereka akan menunjukkan dan memastikan bahwa rincian tersebut mengacu pada daftar harga komponen resmi dan daftar ongkos jasa yang telah ditetapkan secara pasti sejak dari awal. Amati gelagat mereka, bila mereka masih menebak-nebak besaran harga dan ongkos berarti ada sesuatu yang tidak beres.

4.      Menyerahkan komponen yang diganti dan  kemasan komponen baru     Cara tersebut bukan berarti  mereka tak ingin disebut serakah untuk mendapatkan limbah yang bisa dijual kembali. Namun, hal itu untuk memastikan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan telah sesuai dengan order dari konsumen.

Komponen yang diganti pun telah sesuai dengan permintaan konsumen atas dasar diagnosis, rekomendasi mekanik, serta persetujuan dari konsumen. Selain itu, dengan memperlihatkan  dan menyerahkan barang-barang itu konsumen juga bisa memastikan bahwa suku cadang pengganti benar-benar asli.

5.      Pengecekan hasil pekerjaan dan garansiBengkel dan mekanik yang baik akan mengajak konsumen untuk mencoba mobil yang telah diperbaiki. Hal itu dimaksudkan agar konsumen bisa melakukan pengecekan terhadap hasil pekerjaan yang telah mereka lakukan.

Umumnya, mekanik bengkel akan mendampingi konsumen saat melakukan pengecekan dengan cara mencoba mengendarai mobil di areal bengkel atau di sekitar bengkel. Mekanik yang baik, akan tidak banyak komentar selama pengecekan itu. 

"Baru setelah pengecekan selesai, mekanik yang baik akan minta pendapat konsumen, apakah masih ada masalah atau yang kurang," sebut Deden.

Satu hal lagi, bengkel yang baik dan profesionsl selalu memberikan garansi perbaikan dalam jangka waktu tertentu. Namun, hal itu dengan catatan suku cadang belum mengalami penggantian atau diutak-atik oleh pemilik mobil.

"Dengan memberikan garansi, berarti bengkel itu memiliki keyakinan dan standar kerja bahwa apa yang mereka lakukan memiliki akurasi tinggi dan berkualitas,"  imbuh Deden.

Itulah beberapa hal yang patut Anda pahami sebelum membawa mobil ke bengkel agar tidak terjebak muslihat atau dicurangi oknum mekanik atau bengkel yang tidak bertanggung jawab.

Bila Anda tidak menemukan beberapa ciri itu - terutama di saat kondisi darurat - sebaiknya hanya minta perbaikan agar mobil kembali bisa berjalan tanpa ada penggantian dan carilah bengkel lain yang terpercaya.

Namun, sangat dianjurkan untuk meminta rekomendasi atau saran dari orang-orang yang terpercaya atau pelanggan tentang bengkel mana yang bagus.ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi