Enam Hal Sepele Penyebab Motor Boros  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 8 April 2011 11:35 WIB
Ribuan pengendara motor antre masuk di gerbang tol Jembatan Suramadu, sisi Tambak Wedi Surabaya, Selasa (16/11).[ANTARA/Eric Ireng]
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ongkos operasional pengendara sepeda motor saat ini semakin mahal. Terlebih bagi mereka yang mengisi tangki tunggangannya itu dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasalnya, harga BBM – khususnya pertamax - dari waktu ke waktu terus merangkak naik. Pada sisi lain, kondisi jalan yang macet menyebabkan BBM yang harus dibakar secara sia-sia di ruang bakar mesin juga semakin banyak.

Pasalnya, meski motor berhenti karena kemacetan, namun mesin masih terus bekerja. “ Bahan bakar terus mengalir meski motor berhenti,” ujar Awaludin - atau yang akrab disapa Udin - mekanik RBR Motor, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (8/4).

Penyebab lainnya adalah salah setingan beberapa komponen motor. Umumnya para pemilik tidak menyadari kondisi ini. Padahal, pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi BBM cukup besar.

“Alasannya selain tidak mengerti mereka juga malas untuk melakukan pemeriksaan,” terang dia.

Lantas apa saja hal-hal sepele yang menjadikan motor boros? Bagaimana cara mengatasi? Berikut Udin berbagi tips untuk Anda :

1. Rantai kendur

Tingkat ketegangan rantai yang kendur menyebabkan tarikan ke roda semakin berat. Sehingga dibutuhkan tenaga dua kali lipat untuk menjalankan sepeda motor pada tingkat kecepatan yang sama.

Tambahan tenaga berarti juga butuh tambahan asupan bahan bakar. Pasalnya, saat menambah tenaga tuas gas ditarik. Pada saat itulah asupan BBM juga bertambah.

2. Laher roda aus

Laher yang telah aus, terutama karena berkarak atau permukaannya telah pecah-pecah atau terluka menjadi putaran roda tidak mulus atau seret. Akibatnya, tarikan motor pun terasa berat.

Pada umumnya, penunggang motor tidak menyadari masalah tersebut. Mereka hanya mengira tarikan tuas gas kurang kuat sehingga mereka menariknya lebih kuat.

“Padahal, pada saat itulah asupan bahan bakar bertambah untuk menghasilkan kecepatan motor yang sama,” terang Udin.

3. Kanvas kopling tipis

Bila peranti ini telah menipis maka sebaiknya segera menggantinya. Pasalnya, bila telah tipis maka proses transfer tenaga (baik menambah atau mengurangi) yang dihasilkan oleh mesin ke roda melalui sistem reduksi tidak berjalan lancar.

Transfer tenaga seolah tersendat. Sehingga, banyak tenaga yang terbuang selama prosesi tersebut. Walhasil, banyak bahan bakar yang terbakar secara percuma di ruang bakar mesin alias boros.4. Kabel dan tuas gas seret

Kedua komponen ini memang terlihat sepele, namun sejatinya memiliki peran dan fungsi yang tidak kalah penting dalam menentukan boros tidaknya motor. Bila tuas atau kabel gas seret alias macet saat ditarik, maka skep di karburator yang semestinya terbuka dan tertutup juga macet.

Skep akan terbuka menganga atau menutup lagi tetapi tidak sempurna kala penunggang motor menarik tuas gas dan mengembalikan posisi tugas gas. Walhasil bahan bakar pun terus mengalir deras, kendati pengendara tidak menarik tuas gas. Akibatnya, motor boros bahan bakar.5. Siel piston kaliper rem aus

Bila peranti itu telah aus, yaitu mengeras atau pecah seiring dengan pemakaian maka kerja sistem pengereman tidak akan maksimal. Pergerakan kanvas rem akan seret atau tidak bisa cepat kembali ke posisi semula sesaat setelah pengendara menginjak pedal yang menekan master rem.

Bila posisi kanvas tetap menekan piringan cakram rem atau tromol, maka pada saat itu laju motor juga terasa seret. Sehingga, tanpa sadar penunggang motor akan menarik tuas gas lebih kuat agar laju kendaraannya bertambah.

Padahal, pada saat itulah asupan bahan bakar ke ruang bakar bertambah. Namun, pertambahan itu sia-sia, karena jumlah bahan bakar yang disalurkan lebih banyak sementara tenaga motor masih tetap sama.

“Motor mengkonsumsi dua kali lipat bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama. Artinya, motor lebih boros,” tutur Udin.

6. Gaya berkendara yang salah

Faktor lain penyebab motor boros adalah gaya berkendara penunggang yang salah. Menarik-narik tuas gas yang tak perlu (blayer), terlalu sering memindah posisi gigi yang tidak semestinya, posisi gigi tinggi di saat kecepatan rendah adalah cara berkendara yang menyebabkan motor boros BBM..

Begitu pula dengan memacu motor secara agresif dengan kecepatan yang tidak konstan. Cara berkendara yang salah lainnya adalah,  membawa beban yang melebihi takaran pabrikan.ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi