Cara Mudah Mencegah Rantai Keteng Bermasalah
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 1 Juli 2011 20:06 WIB
jevans.com
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang teman mengeluh akhir-akhir ini dari bagian mesin motornya muncul suara berisik ‘tek,tek,tek….” . Selain merasa tidak nyaman dia juga mengaku was-was.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jangan-jangan di tengah perjalanan dengan kecepatan tinggi mesin rontok,” ujar Riki – panggilan teman itu – setengah bercanda.

Menurut Juwono, pemilik bengkel Delta Motor, Paku Jaya, Serpong, Tangerang, suara berisik tersebut berasal dari rantai keteng atau biasa disebut rantai kamrat. “Rantai yang nama asingnya timing chain itu kendor,” kata dia saat ditemui, Jumat, 1 Juli 2011.

Kendurnya rantai itu, lanjut dia, memang tidak berpengaruh pada performa mesin motor. Namun demikian, efek yang ditimbulkan oleh kondisi seperti itu bisa fatal. “Bagian dalam mesin bisa rusak. Bila itu terjadi, maka biayanya juga mahal,” terang Juwono.

Oleh karena itu memahami rantai keteng, cara kerja, serta cara mengatasi bila terjadi masalah merupakan hal yang wajib diketahui pemilik motor. Lantas apa saja itu? Berikut penjelasan Juwono :

1. Rantai Keteng Rantai keteng alias rantai kamrat atau timing chain adalah rantai yang menerima putaran dari crankshaft. Putaran tersebut digunakan untuk menggerakkan chamshaft di kepala silinder.

Chamshaft merupakan peranti yang berfungsi untuk mengatur beberapa klep di mesin. Klep tersebut terdiri dari klep untuk gas masuk maupun yang keluar ke ruang bakar mesin.

“Sehingga bila rantai keteng rusak maka proses buka tutup klep juga tidak sempurna, dan pembakaran juga tidak bakal berjalan sempurna,” kata Juwono.

Bahkan, dalam kasus yang ekstrem rantai tersebut putus. Akibatnya, di saat motor melaju kencang akan tiba-tiba berhenti dan motor sulit dikendalikan. Sebab bagian-bagian yang rontok itu akan mengenai girbok dan kepala silinder mesin.

2. Penyebab KerusakanSeiring dengan waktu pemakaian yaitu tiga hingga lima tahun, peranti itu akan aus. Namun beberapa perlakuan yang salah terhadap motor juga turut memicu terjadinya kerusakan tersebut.

Perlakuan yang salah itu antara lain, suhu mesin yang kerap panas melebihi standar, putaran mesin yang tinggi karena motor sering dipacu untuk balap, serta penggantian oli yang sering terlambat.

“Bila hal itu terjadi maka rantai juga akan melar dan kendur, akibatnya menimbulkan suara berisik. Bahkan dalam kondisi ekstrem putus atau rontok,” ujar Juwono.

3. Pergantian RutinSelain rutin melakukan pemeriksaan, yaitu minimal setahun sekali, juga disarankan untuk mengganti oli secara rutin dan tepat waktu.

Bila Anda ragu, bawalah motor Anda ke bengkel tepercaya dan telah kenal baik dengan Anda. Namun, sebelum membawanya ke tempat tersebut sebaiknya Anda telah paham dengan seluk beluk tentang rantai keteng tersebut. “Biar tidak dikelabui oknum yang tidak bertanggung jawab,” saran Juwono.

Bila motor Anda merupakan motor yang berjenis menggunakan tensioner, maka pahami juga bagian tensionernya. Tensioner adalah peranti untuk mengatur tingkat ketegangan rantai tersebut. Hal ini perlu diperhatikan, pasalnya dalam beberapa kasus ternyata rantai keteng tersebut tidak mengalami masalah, dan yang bermasalah hanya pada tensionernya.

Jika itu terjadi, maka cukup menyetel ulang tensioner. Namun, bila keduanya – baik rantai maupun tensioner - telah aus, sebaiknya diganti semua.

4. Cara MendeteksiCara untuk mendeteksi masalah ini sejatinya cukup mudah. Caranya, panasi motor Anda pada pagi harus dan dengarkan apakah ada suara-suara berisik seperti tek, tek, tek… Bila suara tersebut dalam waktu 10 – 15 menit telah hilang berarti proses pelumasan yang bermasalah. “Artinya kualitas oli telah jelek, sehingga harus diganti ,” sebut Juwono.

Namun, jika ternyata lebih dari 15 menit suara belum hilang berarti rantai atau tensionernya yang bermasalah.

Adapun cara untuk mencegah permasalahan ini, selain rajin mengganti oli adalah jangan mengangkut beban berat yang melebihi kapasitas yang ditoleransi pabrikan. Selain itu gunakan teknik mengendara yang baik dan benar, terutama di kala melibas jalanan yang menanjak dengan tingkat sudut kemiringan yang besar.

“Dan ingat bila harus ganti satu set sebaiknya mengganti semuanya, dan gunakan suku cadang asli agar terjamin kualitasnya,” Juwono mewanti-wanti.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi