BMW Kejar Target Produksi 2 Juta Unit per Tahun
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 2 November 2011 21:35 WIB
BMW Logo
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Muenchen - Bayerische Motoren Werke (BMW) AG mengungkapkan obsesi memproduksi mobil 2 juta unit saban tahun mulai 2020 mendatang. Jumlah itu meningkat 540 ribu unit dibanding jumlah produksi 2010 lalu yang sebanyak 1,46 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mewujudkan obsesi itu, kini BMW mulai mengalihkan proses produksi mobil di luar Jerman. “Itu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan kepada pabrik di Jerman,” tutur Frank-Peter Arndt, kepala produksi BMW, seperti dilansir autonews.com dan worldcarfans.com, Rabu, 2 November 2011.

Pengurangan porsi produksi di Jerman dan mengalihkannya ke negara lain sejatinya telah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Pada 2010, misalnya, porsi produksi di Jerman telah berkuran menjadi 62 persen. “Bahkan sekarang (2011) berkurang lagi dan menjadi 58 persen,” jelas Arndt.

Negara di luar Jerman yang menjadi basis produksi BMW adalah Cina dan Amerika Serikat. Cina menjadi tempat produksi karena dalam tiga tahun terakhir pasar otomotifnya terus berkembang bahkan telah menggeser Amerika Serikat. “Negara lainnya adalah, Amerika Serikat,” ujar Arndt.

Tahun ini, BMW mematok target penjualan 1,6 juta unit. Data Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) yang dilansir awal Oktober lalu menyebutkan sepanjang Januari-September penjualan grup BMW telah mencapai 1,23 juta unit.

"Hingga akhir kuartal ketiga ini kami menemukan jalur untuk mencapai target penjualan sepanjang 2011, yaitu 1,6 juta unit lebih," tutur Ia Robertson, Kepala Penjualan BMW, seperti dilansir automotivenews.com.

Berkat capaian penjualan itu, BMW juga berhasil menyisihkan dua sejawatnya yang juga berasal dari Jerman, Audi AG dan Mercedes Benz. Audi mengaku, penjualannya selama kurun waktu itu sebanyak 973.200 unit atau naik 17,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Adapun Mercedes Benz telah menjual 919.288 unit. Pabrikan itu mengklaim, jumlah itu meningkat 7,6 persen dibanding periode Januari – September 2010.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi