Rahardi: Semua Mobil Buatan Indonesia Adalah Mobnas
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Rabu, 11 Januari 2012 00:00 WIB
Mobil Rakitan Esemka di Rangkasbitung. (tawon.co.id)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO,MADIUN -Bekas Menteri Perindustrian dan Menteri Riset dan Teknologi Rahardi Ramelan menilai semua mobil buatan anak bangsa bisa disebut mobil nasional (mobnas) meski produksinya masih terbatas dan kualitasnya tidak sebagus mobil produksi asing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Semua mobil buatan Indonesia ya mobil nasional. Tapi harus dipisahkan antara mobil mobnas dengan mobil yang dibuat di Indonesia,” katanya usai mengunjungi pabrik PT Industri Kereta Api (Inka) di Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa malam, 10 Januari 2012. Mobnas yang dimaksud bukan mobil yang dibuat atau dirakit didalam negeri dibawah perusahaan otomotif asing meski menggunakan tenaga kerja dalam negeri.

Ia mengapreasiasi mobil Esemka karya siswa SMK di Solo dan kota lainnya. “Masyarakat dan pemerintah harus mengakui bahwa mobil Esemka Rajawali itu sebagai mobnas dan pemerintah harus membantu penuh dari segi produksi dan engineering,” ujarnya.

Pemerintah menurutnya harus berperan aktif membantu pengembangan mobnas. “Yang kita inginkan dari dulu adalah membuat mobil nasional. Bahwa sebagian komponenya masih impor boleh-boleh saja,” ujar bekas Ketua Tim Interdrive Kebijakan Industri Otomotif Nasional era 1978-1979 ini. Menurutnya untuk mengembangkan mobil yang prospek jadi mobnas, jajaran pemerintahan pusat maupun daerah harus membantu. “Gampang, pemerintah harus beli dulu,’ tandasnya.

Menanggapi industri mobnas Timor yang pernah dilakukan era Soeharto dulu, menurutnya waktu itu mendapat perlawanan dari perusahaan otomotif asing. “Masalahnya waktu itu, Indonesia bekerjasama dengan KIA Motor, Korea,yang tidak disukai Amerika, Eropa, dan Jepang,” ujarnya.

Indonesia sudah jadi kue pasar perusahaan otomotif Amerika, Eropa, dan Jepang. “Begitu masuk yang lain, ya ‘dibunuh’,” tandasnya. Akhirnya melalui World Trade Organozation (WTO), ketiga negara tersebut menilai produk mobnas Timor adalah produk yang tidak benar.

Sebaliknya, prospek baik malah dialami industri mobil Proton Malaysia. “Kenapa mereka nggak bunuh Proton di Malaysia karena Malaysia kerjasamanya dengan Mitsubishi, Jepang. Ya dibiarkan saja,” katanya.

Hari ini Rahardi sempat berkunjung ke bengkel PT Kiat Motor di Klaten, Jawa Tengah, yang membuat mobil Esemka dan berkunjung ke pabrik PT Inka di Kota Madiun, Jawa Timur. Inka sudah lama ekspansi dari kereta ke otomotif dan memproduksi mobil mini GEA. “Inka memiliki fasilitas manufactruing luar biasa. Buktinya sudah bisa membuat mobil GEA,” jelas salah satu pendiri Inka ini.

ISHOMUDDIN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi