Pabrikan Mobil Jepang Bakal Hengkang dari Cina  
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Rabu, 26 September 2012 12:25 WIB
Pekerja melakukan pemogokan di luar pabrik Denso (Guangzhou Nansha) di Guangzhou, Cina selatan, 22 Juni 2010. Pemasok suku cadang mobil Jepang Toyota Motor Corp dipaksa untuk menunda produksi di pabrik perakitan mobil Cina itu.[REUTERS / Stringer][NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN CHINA]
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Beijing - Nissan Motor Co, Toyota Motor Corp, dan Suzuki Motor Co menutup total pabrik di Cina dalam jangka panjang lantaran gelombang protes anti-Jepang semakin memanas. Pengurangan produksi juga dilakukan sebagai imbas terhentinya kegiatan dealer penjualan mobil Jepang di Negeri Tirai Bambu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nissan berencana menyetop kegiatan seluruh pabrik di Cina mulai Kamis, 27 September 2012. Sedangkan hari ini, Suzuki telah mengurangi jam kerja pabrik, dari dua sif menjadi satu sif. Pekan lalu, penutupan pabrik juga dilakukan oleh Honda dan Mazda.

Tindakan yang lebih tegas dilakukan Toyota. Surat kabar The Asahi mengabarkan, produsen mobil terbesar di dunia ini akan menyetop pabrikasi dan ekspor mobil untuk Cina mulai Oktober 2012. Langkah tersebut dimulai pekan ini dengan menutup pabrik di Guangdong, yang menghasilkan 30 ribu unit mobil. Dalam setahun, Toyota memasarkan 900 ribu unit kendaraan di Cina. Angka ini mencapai separuh dari penjualan global Toyota yang mencapai 1,8 juta unit.

Meski pasar kendaraan di Cina sangat prospektif, produsen mobil Jepang kali ini tak mau mengambil risiko. Gelombang unjuk rasa anti-Jepang telah berdampak pada produk-produk buatan Jepang, seperti kendaraan dan alat elektronik.

Analis Bank of America Merrill Lynch, Bin Wang, mengatakan, secara umum, penjualan mobil Jepang di Cina turun 60 persen. Sebaliknya, penjualan kendaraan asal Korea, Amerika Serikat, dan Jerman malah meningkat. "Penjual mobil yakin efek sentimen anti-Jepang kali ini akan berlangsung lebih lama dan dampaknya lebih besar dibandingkan masalah-masalah sebelumnya," kata dia, seperti dikutip dari autonews, Rabu, 26 September 2012.

Protes anti-Jepang di Cina dipicu oleh sengketa teritorial kedua negara. Cina memprotes tindakan pemerintah Jepang yang menyetujui pembelian gugusan pulau di Laut Cina Timur dari pemilik pribadi. Cina menyatakan kepulauan tersebut sebagai miliknya.

FERY FIRMANSYAH

Terpopuler:Berkendara Bebas Celaka? GM Sodorkan SupercruiseTerus Merugi, Ford Eropa Pangkas KaryawanProdusen Sasis Jerman Incar Pasar IndonesiaSambut IIMS 2012, BII Finance Siapkan Bunga MurahPenjualan Mobil di Kuartal III Melemah

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi