Rolls-Royce Boyong Phantom Art Deco ke Indonesia  
Reporter: Tempo.co
Editor: Dewi Rina Cahyani
Selasa, 2 April 2013 19:40 WIB
Logo Rolls-Royce. shipbuildingtribune.com
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Rolls-Royce Motors Cars hari ini meluncurkan mobil sedan kelas premium yang hanya diproduksi sebanyak 15 unit di seluruh dunia, Rolls-Royce Art Deco Collection Phantom. General Manager Rolls-Royce Motors Asia Pasifik, Dan Balmer, mengatakan mobil ini dipasarkan di Indonesia karena pabrikan asal Inggris ini melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Indonesia secara ekonomi berkembang, kelas menengah juga berkembang, maka itu kami sengaja memasarkan mobil ini di Indonesia," katanya dalam peluncuran di Jakarta, Selasa, 2 April 2013.

Phantom Rolls Royce terinsipirasi dari aliran seni Art Deco yang terkemuka pada abad ke-20. Balmer mengatakan desain Phantom menyiratkan gaya futuristika Tunani dan Mesir kuno yang dikombinasikan dengan kebebasan ala dunia otomotif yang modern.

Pakar Art Deco, Budi Lim, mengatakan desain Phantom merupakan apresiasi terhadap aliran seni Art Deco yang merupakan embrio kehidupan pada abad ini. "Abad sebelumnya di mana Art Deco berkembang penuh dengan reaksi penolakan dari para pemikir, rancangan klasik in merupakan cara mengapresiasi yang terjadi di masa lalu," katanya. 

Manager Komunikasi Rolls-Royce Motor Cars Limited Asia Pasifik, Hal Serudin, mengatakan mobil ini berbeda dari mobil premium lain. Menurut dia harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas. "Di Rolls-Royce tidak ada sesuatu yang standar. Bahkan roda saja ada 7 jenis, catnya ada 44 ribu jenis. Membeli Rolls-Royce berbeda dengan membeli sesuatu yang sudah ada di katalog," katanya. 

Hal mengatakan Indonesia bukan pasar yang besar nagi Rolls-Royce. Tapi pasar yang terbatas tidak menjadi masalah bagi Rolls-Royce. "Kami memang tidak mengejar volume penjualan yang besar, yang lebih kami pentingkan itu adalah pelanggan puas," katanya. 

Hal mengatakan pasar terbesar Rolls-Royce masih merupakan Amerika Serikat dan diikuti Cina. "Penjual di Cina tidak sebanyak dengan yang ada di Amerika. tapi pasarnya dan permintaanya cukup besar. Di sana dalam kurun 2011, 1 dari 4 mobil keluaran pabrik kami terjual di Cina, jadi sekitar 25 persen," katanya. 

ANANDA TERESIA

Berita terpopuler lainnya:'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'  Misteri Selongsong Peluru di CebonganPati, Kota Seribu Paranormal6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa BekerjaBambang Pamungkas Pensiun dari Timnas Indonesia

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi