Yang Siap Meraup Rezeki dari Hadirnya Agya-Ayla
Reporter: Tempo.co
Editor: Nurdin Saleh TNR
Selasa, 10 September 2013 05:30 WIB
Mobil Daihatsu AYLA saat diluncurkan di Hotel Kempinski, Jakarta, (9/9). Mobil ini mempunyai beberapa tipe kecepatan dari 980-1200 cc. Dengan mesin 980 cc mobil ini mampu mencapai torsi maksimum 8,7 Kgm pada 3.600 RPM Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Peluncuran mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) Toyota Agya dan Daihatsu Ayla disambut positif pelaku bisnis pembiayaan di Surakarta. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Surakarta Yudha Bawono menilai duet Agya-Ayla, yang dipastikan disusul mobil murah lainnya, akan mendorong kinerja perusahaan pembiayaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebab harga mobil yang dijual di bawah Rp 100 juta dapat lebih terjangkau masyarakat. Potensinya cukup besar," kata Yudha kepada wartawan, Senin, 9 September 2013. Dia menilai masyarakat akan tertarik mencoba membeli mobil-mobil murah seperti Agya atau Ayla.

"Hanya saja dengan harga yang relatif murah, bisa saja masyarakat memilih membeli secara tunai dibanding kredit.  Kalau belinya tunai, tidak ada pengaruhnya untuk kami," katanya. Dia berharap masyarakat tetap mengandalkan pembelian secara kredit meski harganya lebih terjangkau.

Yudha mengatakan tantangan lainnya adalah meyakinkan masyarakat untuk membeli mobil murah. Karena ada sebagian orang yang memilih membeli mobil bekas dari model ternama daripada mobil baru tapi modelnya belum banyak dikenal. "Tapi kebiasaan masyarakat, selalu ingin mencoba hal baru. Ini peluang yang bisa dimanfaatkan," kata dia.

Meski meyakini kehadiran mobil murah akan mendongkrak kinerja perusahaan pembiayaan, dia menilai hal itu tidak berlangsung lama. Karena pada akhirnya selera masyarakat akan kembali seperti sebelumnya. "Pada akhirnya akan terjadi seleksi alam. Kehadiran mobil murah hanya euforia sesaat," katanya seraya mencontohkan penjualan Tata Nano di India yang kini terus menurun.

Kepala Cabang Adira Solo, Ketut K. Ari Bayupati, mengatakan kehadiran Agya-Ayla akan mendorong kinerja pembiayaan. "Sekarang saja ada sepuluh nasabah yang berniat membeli Agya secara kredit. Kredit otomotif akan makin besar. Karena minat masyarakat sangat tinggi," ujarnya.

Soal mekanisme kredit, dia menunggu kebijakan dari produsen. Yang pasti aturan uang muka minimal 30 persen dari harga mobil akan tetap diterapkan. Dia memperkirakan peluncuran mobil murah dan ramah lingkungan akan membuat pembiayaan otomotif tumbuh hingga 15 persen. Saat ini realisasi pembiayaan Adira Solo mencapai Rp 16 miliar per bulan.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi