Pengumuman kolaborasi Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla di Jakarta, Rabu (19/9). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, mobil hijau atau Low Cost Green Car (LCGC) dirancang untuk tidak memakai Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Jika ketentuan itu dilanggar, pemerintah berjanji akan menjatuhkan sanksi. "Kementerian Perekonomian sedang merancang sanksinya jika ada pengguna mobil LCGC memakai BBM besubsidi," katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 18 September 2013.
Hidayat mengatakan, mobil hijau dirancang menggunakan bahan bakar Ron 92 atau setara Pertamax. Pemerintah tidak akan memberikan jaminan bagi mobil yang rusak karena menggunakan BBM bersubsidi. "Kalau ada mobil yang rusak dalam 1-2 tahun, kami tak memberikan garansi."
Beberapa produsen mobil telah mengeluarkan mobil hijau September ini. Toyota dan Daihatsu terlebih dulu meluncurkan Agya dan Ayla. Kemudian disusul Honda dengan Brio Satya. Progresifitas tiga perusahaan di bawah Grup Astra itu disusul Group Indomobil melalui Suzuki yang meluncurkan Wagon R dan Alto serta Nissan melalui mobil Datsun Go+ dan Go Hatcback. Mobil hijau di dibanderol paling mahal Rp 120 juta.
ERWAN HERMAWAN
Topik Terhangat:Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji | Penembakan Polisi | Miss World | Misteri Sisca Yofie
Berita Terpopuler:Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia Jokowi Stop Mal, DPRD: Orang Kaya Jangan Dilupakan Vanny Eks Pacar Freddy Budiman Ditangkap Polisi Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie