Webber Ingin Akhir yang Indah di F1  
Reporter: Tempo.co
Editor: Agus baharudin olahraga
Kamis, 10 Oktober 2013 21:37 WIB
Mark Webber. REUTERS/Francois Lenoir
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Pembalap Red Bull Racing-Renault, Mark Webber, ingin mengakhir kariernya di Formula 1 dengan indah. Dengan sisa lima balapan lagi, pembalap Australia ini berharap bisa memberikan hasil terbaik bagi timnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kecepatan mobil tidak terlalu buruk, tetapi kami banyak kehilangan poin penting sepanjang tahun ini,” kata Webber seperti dilansir Autosport, Kamis, 10 Oktober 2013. Berbeda dengan rekan setimnya, Sebastian Vettel, Webber kerap bernasib sial di beberapa balapan.

Pada balapan di Korea, mobil yang dikendarai Webber tertabrak mobil Adrian Sutil, yang menyebab mesin mobilnya terbakar. Beruntung, Webber tidak cedera, namun ia harus meninggalkan trek. Sementara pada seri Singapura, mobil Webber bocor radiatornya. Hasilnya, ia hanya nangkring pada peringkat 15.

Sepanjang musim 2013, Webber hanya empat kali naik podium. Peringkat kedua ia rasakan ketika balapan di Malaysia dan Inggris. Sedangkan podium ketiga direbutnya saat berlomba di Monako dan Italia.

Mark Webber memutuskan untuk pensiun dari balapan Formula 1 pada akhir musim balap 2013 ini. Kendati demikian, Webber tidak sepenuhnya meninggalkan dunia balap. Ia berencana bergabung bersama Porsche pada lomba balapan ketahanan Le Mans.

“Saya berharap bisa mengakhiri lomba dengan manis. Itu yang kami perlukan di sisa balapan,” kata Webber. Pada balapan di Sirkuit Suzuka, Jepang, Ahad nanti, Webber akan memperoleh sasis mobil yang baru. Tapi ia akan tetap menggunakan gearbox dan mesin yang lama.

Menanggapi beberapa masalah yang kerap menimpa mobilnya, Webber mengatakan ada masalah teknis yang hingga kini masih menjadi persoalan. "Hingga kini, masalah tersebut belum teratasi secara memadai," ia menjelaskan.

Sementara itu, pembalap tim Ferrari asal Spanyol, Fernando Alonso, berharap Webber bisa meraup hasil sempurna di lima seri terakhir. “Naik ke podium satu akan menjadi perpisahan yang manis pada akhir kariernya,” katanya.

Lebih lanjut, Alonso menilai apa yang menimpa Webber adalah hilangnya motivasi balapan. “Dia terlihat tidak menikmati balapan seperti dahulu. Kecelakaan kerap menimpanya ketika lomba,” ucap Alonso.

ADITYA BUDIMAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi