TEMPO.CO, Jakarta - Sejak tahun 2008, ekspor mobil dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) cukup banyak disumbang oleh tipe Toyota Fourtuner. Tercatat sepanjang tiga bulan pertama tahun ini volume ekspor Toyota Fortuner sudah mencapai 11.996 unit.

Cerita sukses tersebut bermula dari kisah panjang yang berliku sebelumnya. Executive General Manager TMMIN, Bob Azam, menjelaskan di 2008 kondisi perusahaan sangat terpukul karena imbas kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada dua tahun sebelumnya masih terasa. (Baca: Kuartal I, Toyota Ekspor 33.327 Unit Mobil)

“Apalagi ditambah di 2008 inflasi yang mencapai 15 persen," tuturnya di Indonesia Port Corporation, Tanjung Priok, Selasa, 6 Mei 2014. Saat itu, TMMIN berpikir keras untuk mengatasi kondisi tersebut.

Bahkan, opsi mengurangi shift kerja pun sempat muncul. Tak mengambil pilihan itu, perusahaan lebih memilih melobi prinsipal Toyota di Thailand untuk memberikan separuh produksinya kepada TMMIN agar pabrik di Indonesia bisa tetap jalan.

"Setelah lobi panjang, kita akhirnya mendapatkan porsi untuk memproduksi Fortuner. Meski belum efisien dibandingkan Thailand, kita terus jalan untuk tetap berproduksi," ujar Bob. (Baca: Toyota Ekspor Vios ke Timur Tengah)

Namun, pengiriman Fortuner tak lantas berjalan mulus karena negara-negara tujuan ekspor seperti negara-negara Timur Tengah mempertanyakan kualitas mobil jenis sport utility vehicle  buatan Indonesia itu. Pasalnya, saat itu, Indonesia belum dikenal sebagai industri otomotif yang mumpuni dibandingkan dengan Jepang dan Thailand. Namun kini Fortuner buatan pabrik di Indonesia sudah bisa diterima pasar.

AMIR TEJO

Berita terpopuler:Foto Seksi Maria Renata Disorot Media AustraliaJokowi Datang, Kepala Sekolah Renggo PingsanBriptu Eka: I Love You, My Hubby