Cara Isuzu Bangun Pabrik Truk 'Hijau'  
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Rabu, 8 April 2015 06:40 WIB
PURWANTA BS (TEMPO)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Karawang - Isu lingkungan menjadi salah satu tantangan bagi pabrikan otomotif nasional. Bukan hal baru jika ada perusahaan yang ditutup atau dipersoalkan izinnya lantaran gagal menerapkan standar produksi yang ramah lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tantangan ini dijawab oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia dengan membuka pabrik baru di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang, Jawa Barat. Pabrik seluas 30 hektare yang merakit truk ringan dan medium ini diklaim telah menerapkan standar "hijau" alias ramah lingkungan.

Menurut Direktur Produksi Isuzu Astra Ari Mariano aspek ramah lingkungan diterapkan melalui penggantian sumber energi. Di pabrik baru ini, Isuzu tidak lagi menggunakan forklift alias kendaraan pengangkat barang, yang biasa mengkonsumsi solar.

Fungsi forklift digantikan oleh derek (towing) elektrik yang digerakkan dengan tenaga baterai. "Dengan demikian, penggunaan bahan bakar minyak bisa dihemat," kata dia saat ditemui pada Selasa, 7 April 2015.

Selain itu, kata Ari, mayoritas lampu di pabrik ini menggunakan energi cahaya matahari. Dengan demikian, beban penggunaan energi listrik konvensional (dari transmisi PT PLN) bisa dikurangi. Untuk fasilitas pengecatan, Isuzu menerapkan prosedur serta material baru yang hemat dan tidak menimbulkan polusi, tapi memiliki hasil yang lebih baik ketimbang cara lama.

Pabrik Isuzu di Karawang terdiri dari fasilitas perakitan (general assembly), pengecetan, pengelasan, dan produksi rangka, serta gudang dan area penyimpanan kendaraan. Pabrik ini merupakan pengganti dari fasilitas produksi Isuzu di Pondok Ungu, Bekasi, yang kini ditutup. Untuk merakit 52 ribu truk seri Elf dan Giga dalam setahun, Isuzu mempekerjakan 1.000 karyawan.

FERY F

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi