Bhutan Berambisi Kuasai Pasar Mobil Listrik  
Reporter: Tempo.co
Editor: Satwika Gemala Movementi
Rabu, 17 Juni 2015 15:58 WIB
Kendaraan skuter listrik beroda tiga, i-ROAD di sebuah tempat parkir di Tokyo, Jepang, 22 April 2015. Toyota berencana menjadikan i-Road sebagai mobil sewaan untuk umum dengan harga sewa yang minim. (Akio Kon/Bloomberg/Getty Images)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Timbhu - Didukung oleh berlimpahnya listrik dari pengembangan hidropower, Bhutan berencana menjadi pemimpin dalam penggunaan mobil listrik. Proyek tersebut pertama kali diumumkan Perdana Menteri Bhutan Tshering Tobgay pada 2014. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendaraan listrik yang diperkenalkan terdiri atas Nissan LEAF dan Mahindra Reva, buatan India. "Listrik bagaikan minyak bagi kami. Ini adalah sumber daya paling melimpah," kata Tobgay, sebagaimana ditulis situs ET Auto, Rabu, 10 Juni 2015. Dia menargetkan pengurangan penggunaan minyak dari fosil hingga 70 persen pada 2020. 

Proyek mobil listrik Bhutan rupanya tidak berjalan mulus. Ada kesalahan informasi mengenai ketahanan baterai. Setahun sejak diperkenalkan, mobil listrik yang berseliweran di jalan hanya 50 unit. Angka ini tak sampai 10 persen dari total mobil di negara mungil tersebut. 

Adapun LEAF memberikan garansi baterai selama 16 tahun. "Kami belum pernah mendapatkan keluhan dari pengguna," ucap Chief Executive Officer Thunder Motor--perwakilan Nissan di Bhutan--Tashi Wangchuk.

Dia mengapresiasi proyek mobil listrik pemerintah. Mobil listrik dianggap mampu mengurangi beban pajak bagi konsumen yang selama ini mengandalkan produk impor. Selain itu, mobil listrik merupakan isyarat peningkatan kemajuan infrastruktur. Untuk mendukung mobil listrik, pemerintah menyediakan enam stasiun pengisian listrik yang disokong Nissan. 

Mahindra Reva rupanya masih harus berjuang keras untuk merebut perhatian publik Bhutan. Perwakilan perusahaan berujar, hingga kini, belum ada satu unit mobil yang terjual. Ini diperkirakan karena harganya yang kelewat mahal.

Satu unit Reva dibanderol US$ 16.129 atau sekitar Rp 215 juta. Sedangkan LEAF harganya US$ 14.516 atau sekitar Rp 193 juta. Harga yang diberikan Nissan itu khusus bagi 77 pembeli pertama. 

"Mahindra Reva belum membuktikan diri sebagai kendaraan yang baik," tutur perwakilan Zimdra Automobiles, diler paling populer di Bhutan, Ugen Tsechup. Dia mengatakan Zimdra belum berminat menawarkan Reva secara komersial. Meski demikian, mobil ini bisa menjadi pilihan apabila Nissan menaikkan harga. 

Adapun pemerintah menyatakan optimismenya akan prospek mobil listrik, sekalipun menemui hambatan. "Kami memiliki komitmen serius untuk memajukan transportasi," ucap Tobgay.

SATWIKA MOVEMENTI

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi