Mercedes Butuh Start Lebih Pendek
Reporter: Tempo.co
Editor: Agus baharudin olahraga
Senin, 27 Juli 2015 19:57 WIB
Lewis Hamilton of Britain (kanan depan) memimpin selepas balapan dimulai di Grand Prix F1 Hungaria, di sirkuit Hungaroring (29/7). REUTERS/Leonhard Foeger
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Budapes - Mercedes membuat kesalahan pada start balapan mobil Formula Satu Grand Prix Hungaria, Minggu 26 Juli 2015 kemarin. Insiden ini merupakan kesalahan kedua berturut-turut bagi tim Mercedes. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, Mercedes mengaku akan menganalisis strateginya dan memperbaikinya untuk menghadapi balapan berikutnya pada Grand Prix Belgia, 23 Agustus mendatang.

“Kami baru mengalami start jelek lagi, dan hal ini menjadi akar masalah pada hal-hal yang terjadi kemudian,” kata Toto Wolff, Kepala Tim Mercedes, dalam penilaian jujur tentang “bencana” yang menimpa timnya pada balapan tersebut.

Mercedes telah memimpin seluruh sepuluh balapan sejauh ini dan memenangi delapan di antaranya. Dua balapan lainnya dimenangi tim Ferarri.

Pembalap Ferrari  Sebastian Vettel (Jerman) dan Kimi Raikkonen (Finlandia) melesat mendahului dua pembalap Mercedes di depan, Lewis Hamilton (Inggris) dan Nico Rosberg (Jerman), begitu selepas start. Hal ini seperti yang dilakukan dua pembalap Williams, Felippe Massa (Brasil) dan Valtteri Bottas (Finlandia), pada Grand Prix Inggris sebelumnya di Sirkuit Silverstone.

Mercedes tercecer dibelakang, memicu reaksi berantai yang membuat juara dunia dua kali Hamilton semakin tertinggal di urutan 12. Hamilton akhirnya mencapai garis finis di urutan keenam dan Rosberg kedelapan.

"Kami harus mengatasi situasi itu. Ini tidak dapat diterima dan diperlukan analisis mengapa hal itu dapat terjadi,” kata Wolff. “Ini akibat dari berbagai sebab, bukan karena satu hal saja.”

Wolff menyatakan ia berpikir menyalahkan kaloibrasi kpling, sehingga mobilnya kepayahan karena kebanyakan putaran roda.

“Kekacauan” pada balapan di Hungaria itu juga dipicu mobil pembalap Nico Hukenberg (Jerman) yang sayap depannya patah sehingga mobilnya tak dapat dikendalikan dan menabrak dinding lintasan. Kecelakaan ini membuat mobil penyelamat masuk lintasan dan balapan dimulai lagi pada putaran ke-48 dari 69 putaran keseluruhan.

Kepala Teknis Tim Ferrari, James Allison, sependapat bahwa start kedua menjadi hal yang krusial. Sejumlah senggolan dan tabrakan terjadi setelah itu.

“Kalau Anda lolos dari start, Anda akan menikmati udara bebas, dan Anda dapat membalap tanpa kompromi. Hal ini membuat banyak perbedaan (bila Anda tercecer di belakang),” jelasnya.

Hal itulah yang dialami Hamilton, yang hanya dapat tersenyum pada kesalahan besar yang dia lakukan. Ia bersenggolan ban dengan Rosberg, dan melintir ke tanah liat, bertubrukan dengan pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo, sehingga mendapat hukuman.

“Saya lupa pada balapan seperti itu,” katanya, dan berterima kasih karena masih memimpin 21 poin atas Rosberg dalam balapan yang kacau itu. “Saya hanya tertawa pada diri sendiri. Ketika Anda membuat keputusan yang salah atau kebodohan, Anda hanya bisa tersenyum. Merujuk pada betapa buruk akibatnya, hanya satu hal yang dapat saya petik sebagai pelajaran, yaitu jangan pernah menyerah. Saya tidak akan menyerah hanya karena kejadian itu. Hal itu sudah berlalu.”

REUTERS | AGUS BAHARUDIN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi