100 Tahun Lalu, di Indonesia Beredar 200 Merk Mobil
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Jumat, 4 September 2015 15:14 WIB
Sebuah mobil klasik melaju di depan halaman Blenheim Palace. Selain memamerkan mobil klasik, sejumlah mobil sport moderen dipamerkan dalam ajang ini. Woodstock, Inggris, 3 September 2015. Ben Pruchnie/Getty Images
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa menyangka seabad yang lalu ketika negeri ini belum merdeka, ketika Sumpah Pemuda belum dicetuskan, Indonesia telah memiliki sekitar 200 merek mobil. Bahkan ketika itu, negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand tidak memiliki jumlah merek mobil hingga sebanyak itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal itu baru diketahui setelah kolektor mobil antik sekaligus konseptor acara Otoblitz Indonesia Classic Car Show (OICC-Show) Azman Osman melakukan riset mendalam sejarah perjalanan mobil antik di dalam negeri sebelum menggelar pameran perdana mobil klasik pada 2007.

“Indonesia sudah mulai melakukan impor mobil sejak 120 tahun yang lalu. Puncaknya pada 100 tahun lalu, negara ini memiliki 200 merek yang bahkan tidak dimiliki Thailand, Singapura, Malaysia, dan negara tetangga lainnya,” ujar pria kelahiran 1959 ini.

Demi merekam dan mengumpulkan bukti sejarah perkembangan otomotif dunia di Indonesia, selama dua tahun Osman keluar masuk berbagai pelabuhan di dalam negeri yang menjadi pintu gerbang masuknya barang-barang produksi luar negeri.

“Saya mendatangi setiap pelabuhan yang ada, merekam cerita, mencari bukti peninggalan sejarah, dan mengumpulkan dokumentasi yang ada,” ujar Osman.

Usahanya tak sia-sia. Selain melakukan pemetaan, dia juga dapat mengumpulkan koleksi pribadi sekitar 60 unit mobil klasik dari setiap era perkembangan mobil.

“Tujuan saya hanya agar ketika akan pameran dan tidak ada peserta, saya dapat mengeluarkan mobil saya untuk memberikan edukasi pada masyarakat.”

Ternyata setiap akan pameran jumlah peserta selalu membeludak hingga ratusan peminat. Hal itu membuatnya semakin yakin bahwa Indonesia kaya akan mobil klasik.

“Kekayaan itu bagian dari budaya bangsa yang wajib dilestarikan agar jadi warisan," ujarnya.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi