Industri Lesu, Saint Gobain Tunda Bangun Pabrik di Indonesia
Reporter: Tempo.co
Editor: Anisa Luciana pdat
Selasa, 6 Oktober 2015 12:11 WIB
Sejumlah teknisi sedang menyelesaikan perakitan mobil di PT Astra Daihatsu Motor, Jakarta. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan
Iklan

BISNIS.COM, Jakarta- Saint Gobain Group, perusahaan bahan konstruksi asal Prancis, menunda rencananya mendirikan pabrik kaca otomotif di Indonesia akibat kondisi pasar kurang menguntungkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chairman and Chief Executive Officer Saint-Gobain, Pierre Andre de Chalendar, mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan dana senilai EUR 20 juta untuk investasi tersebut. Lokasi pabrik akan dibangun tak jauh dari pabrik gypsum miliknya, yakni di Cikande, Serang, Banten.

“Kami berencana membuka pabrik kaca otomotif, tapi telah terjadi penurunan yang sangat drastis di industri otomotif tahun ini. Jadi, kami akan menunda hingga kondisi pasar pulih untuk membangun pabrik tersebut,” ujarnya Senin, 5 Oktober 2015. 

Menurutnya, Saint Gobain akan mendirikan perusahaan patungan dengan Central Glass, salah satu perusahaan kaca asal Jepang untuk pengoperasian pabrik tersebut. Produksi kaca dari pabrik di Cikande ini ditargetkan dapat menyuplai kebutuhan pasar otomotif di kawasan Asean bila digabungkan dengan pabrik kaca milik mereka yang telah berdiri di Thailand.

“Saya yakin suasana pasar akan membaik segera. Saat ini kami menguasai sekitar 30 persen pangsa pasar untuk kaca otomotif di Asean,” ujarnya.

Pierre mengatakan, Saint Gobain telah hadir di Indonesia sejak 1991 dan mendirikan beberapa perusahaan yang mengelola produk berbeda. Salah satunya PT Saint-Gobain Abrasive Diamas, perusahaan patungan bersama Rodamas Group yang menjual peralatan abrasive untuk industri.

Selain itu, Saint-Gobain juga tengah menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT Cipta Mortar Utama, perusahaan yang memproduksi semen instan. Saat ini, Saint Gobain telah memiliki 51 persen saham perusahaan. Proses akuisisi akan dilakukan sepenuhnya tahun ini.

Dengan PT Cipta Mortar Utama, Saint Gobain telah memiliki dua pabrik di sekitar Jakarta dan Surabaya dan telah menyiapkan dana investasi senilai US$ 5 juta untuk mendirikan pabrik ketiga di Jawa Timur.

Di sisi lain, pada tahun lalu, Saint Gobain mengucurkan dana investasi senilai US$ 45 juta untuk mendirikan pabrik gypsum di Cikande melalui anak usahanya, PT Saint-Gobain Gyproc Indonesia.

Ketiga lini bisnisnya di Indonesia ini mampu meraup keuntungan hingga lebih dari EUR 100 juta, yang menyumbang 0,02 persen dari total pendapatannya di seluruh dunia yang mencapai EUR 41 miliar. Untuk beberapa tahun ke depan, Pierre menargetkan perusahaannya mampu tumbuh hingga lebih dari 10 persen di Indonesia.

BISNIS.COM

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi