Rio Haryanto Tak Mau Gagal Naik Podium di Sochi
Reporter: Tempo.co
Editor: Yocta Nurrahman
Jumat, 9 Oktober 2015 15:34 WIB
Rio Haryanto menjuarai GP2 Series di Sirkuit Silverstone, Inggris, 5 Juli 2015. ANTARA/HO/Paolo Pellegegrini
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap nasional Rio Haryanto menyatakan tekadnya untuk bisa tampil maksimal pada seri kesembilan lomba balap mobil GP2 Series di Sirkuit Autodorm Sochi, Rusia, 9-11 Oktober 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cep Goldia, Media Relations Rio Haryanto, dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Jateng, Kamis, menyebutkan, pebalap yang mendapat dukungan penuh dari Pertamina tersebut mengingkan hasil yang maksimal di Rusia.

Dalam dua seri terakhir, kendala di luar kendali Rio membuat ia kehilangan podium yang sudah berada dalam jangkauan. Dari penalti yang dirasa tidak adil, kerusakan diffuser mobil, hingga mesin yang sudah kehilangan tenaganya. Meskipun demikian, Rio tidak larut dalam rasa kekecewaan yang berlebihan dan tetap optimistis menghadapi balapan di Rusia akhir pekan ini.

Rio akan memakai mesin baru di Sirkuit Sochi Autodrom karena telah melewati syarat jarak tempuh minimum 3.200 km. Beberapa mobil dari tim lain sebelumnya sudah mengganti mesin sejak seri Italia karena mereka telah menjalani masa uji coba pra-musim lebih panjang. Mesin baru di mobil Campos Racing tunganggan Rio diharapkan akan semakin membuka peluang Merah Putih kembali berkibar di arena kompetisi global.

Selama jeda antara ronde Italia dan Rusia, Rio mengisi banyak waktunya dengan rutinitas latihan. Rio dibantu oleh dua pelatih, yakni Moises Vila Blanch asal Spanyol dan Dennis van Rhee dari Belanda. Aktivitas seperti lari, berenang, push-up, dan bersepeda menjadi kegiatan sehari-hari Rio jelang balap. Tanpa henti, Rio memperkuat fisik dan mentalnya sebagai bekal perjuangan mengharumkan Indonesia di bidang olahraga internasional.

Sirkuit Sochi Autodrom yang memiliki panjang lintasan 5,848 km terletak di dekat arena kompetisi Olimpiade. Trek yang pertama kali menggelar balapan GP2 Series pada 2014 ini memiliki permukaan yang halus, disertai variasi tikungan berkecepatan sedang dan beberapa titik untuk menyalip. Uniknya, sekitar 1,7 km dari lintasan sirkuit juga merupakan jalan raya yang dibuka untuk umum di luar waktu perlombaan.

Meskipun aspal sirkuit tidak terlalu berperan dalam tingkat degradasi ban, manajemen keausan ban akan tetap krusial mengingat tikungan tiga dapat memberikan beban yang sangat besar di sisi kanan roda. Dalam kunjungan kedua kalinya di Rusia, Pirelli akan kembali menyediakan ban berkompon medium dan soft.

Rio Haryanto mengatakan, Sirkuit Sochi Autodrom baru menggelar balapan GP2 tahun lalu dan saya banyak mempelajari racing line dari latihan di simulator. Kesempatan menyalip paling besar terdapat di tikungan kedua dimana mobil GP2 melaju dari sekitar 300 km/jam dan mengerem keras untuk menikung ke kanan.

"Tikungan ketiga sangat krusial bagi pebalap karena di sana ban kanan belakang akan sangat tertekan. Karakter sirkuit ini mirip dengan sirkuit jalan raya Valencia dengan tikungan-tikungan berkecepatan sedang yang mengalir. Terima kasih kepada para fans dan sahabat yang semakin mendukung saya untuk tampil di F1 musim depan. Saya semakin bersemangat dalam perjuangan mengibarkan Merah Putih di tiga ronde GP2 Series yang tersisa," katanya.

Lomba balap mobil GP2 Series di Rusia ini dimulai pada Jumat (9/10) dengan diisi latihan bebas mulai pukul 16.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan babak kualifikasi untuk menentukan nomor star pada hari yang sama pukul 20.00 WIB.

Race pertama atau "feature race" dilaksanakan pada Sabtu (10/10) pukul 20.40 WIB dengan menempuh jarak 175,440 kilometer atau selama 30 putaran, sedangkan "sprint race" dimainkan pada Minggu (11/10) pukul 15.05 WIB dengan menempuh jarak 122,808 kilometer atau 21 putaran.

Sampai berakhirnya seri kedelapan di Italia, Rio Haryanto yang tergabung di tim Campos Racing tersebut menempati peringkat keempat klasemen sementara dengan total nilai 109 sedangkan rekan satu tim Rio haryanto, pebalap asal Prancis Arthur Pic menempati posisi kesembilan dengan total nilai 57. Posisi pertama masih ditempati pebalap Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix dengan nilai 261 sedangkan kedua adalah Alexander Rossi dari tim Racing Engineerinf dengan nilai 153 kemudian ketiga adalah S Sirotkin dari tim Rapax dengan nilai 115.

Sementara itu secara tim Campos Racing menempati peringkat ketiga dengan total nilai 165 sedangkan peringkat satu ditempati ART Grand Prix dengan total nilai 309 kemudian ketiga adalah Racing Engineering dengan nilai 199.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi