TEMPO.CO , Jakarta - Hubungan pembalap Yamaha, Valentino Rossi, dan pembalap Honda, Marc Marquez semakin memanas setelah insiden jatuhnya Marquez di balapan Sepang, Malaysia, Ahad, 215 Oktober 2015. Padahal, Rossi adalah idola Marquez.

Foto yang diunggah seseorang di Sucede.es mengingatkan bahwa Rossi adalah sosok inspirasi Marquez cilik. Foto itu diambil sembilan tahun lalu di New Zealand. Marquez terlihat masih bocah.  Tapi, Kamis pekan lalu, 22 Oktober 2015, dalam sebuah konferensi pers, Rossi melontarkan komentar yang tidak sedap soal Marquez.

"Benarkah saya diidolakan Marc? Benarkah dia punya poster di rumah? Saya tidak tahu," tanya Rossi. "Saya tidak yakin akan datang kepadanya. Ini juga soal karakter. Marquez banyak dibandingkan dengan saya. Dia ingin mengalahkan saya dalam hal jumlah kemenangan, sedangkan saya ingin menang dalam hal jumlah global. Jadi jika saya memenangi gelar juara dunia lagi, dia harus merebut gelar lebih banyak lagi untuk bisa menyamai rekor saya."

Komentar tadi ditanggapi Marquez dalam dalam konferensi pers sehari setelahnya. "Hanya Valentino yang tahu kenapa dia berkata seperti itu. Tapi, seperti yang saya bilang, saya mengertu dan menghormatinya. Dia perlu mengalahkan Jorge (Lorenzo) di lintasan dan menurut saya Valentino cukup kuat untuk mengalahkan Jorge," ujarnya.

Dalam tayangan video yang beredar di YouTube, Valentino Rossi terlihat menggerakkan kakinya saat sepeda motor Marc Marquez mendekatinya dalam balapan di Sepang, Malaysia, Ahad, 25 Oktober 2015. Akibat kontak itu, Marquez terjatuh. Rossi melanjutkan balapan dan finis di tempat ketiga, sedangkan Marquez gagal menyelesaikan balapan.

Rossi menyatakan tidak menendang Marquez. Menurut Rossi, setang motor Marquez mengenai kaki kirinya. Itulah yang menyebabkan pembalap asal Spanyol itu jatuh. Menurut Rossi, dari sudut pandang video-video yang beredar di YouTube, memang dia terlihat seakan-akan dia menendang Marquez. Tapi, menurut dia, kakinya terangkat dari pijakan ketika Marquez sudah jatuh.

GADI MAKITAN | MOTORCYCLENEWSBaca juga:Deal Microsoft : Kenapa Jokowi Bisa Ulang Kesalahan SBY?Wawancara Jokowi: Terungkap, Ini Pukulan Terberat Presiden