TEMPO.CO, Jatiluhur - PT Nissan Motor Indonesia mulai memasarkan sport utility vehicle (SUV) X-Trail Hybrid pada November 2015. Menurut General Manager Sales Strategy Nissan Motor Indonesia Budi Nur Mukmin, konsumen sudah bisa memasukkan pemesanan atau inden varian ini.

Menurut Budi, inden Nissan X-Trail Hybrid cuma perlu waktu sebulan. "Kalau memesan sekarang, Desember atau Januari, unitnya sudah bisa diantarkan," kata dia di sela uji kendara X-Trail Hybrid di Jatiluhur, Jawa Barat, Rabu, 4 November 2015. Budi menyatakan sudah ada 10 konsumen yang memesan mobil ini, kebanyakan pengunjung acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, Agustus lalu.

Di Indonesia, Nissan X-Trail Hybrid dibanderol seharga Rp 625 juta (on the road Jakarta). Budi mengatakan mobil ini diimpor secara utuh dari Jepang. Nissan pun tidak membatasi jatah pasokan untuk Indonesia, yang menjadi pasar kedua untuk X-Trail Hybrid. "Sebanyak apa pun pemesanannya, akan kami layani," ujarnya. Dalam setahun, pabrik Nissan di Yokohama membuat sekitar 60 ribu unit X-Trail Hybrid. Dari jumlah itu, 25 ribu unit dijual di Jepang.

Nissan X-Trail Hybrid menggunakan mesin MR20DD berkapasitas 2 liter dan motor listrik yang mampu mengeluarkan tenaga 185 daya kuda. Mesin ini diklaim menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada versi bensin 2,5 liter. Keunggulan lainnya ialah pengisian baterai Lithium Ion, yang bisa dilakukan dalam kecepatan rendah ataupun tinggi. Namun fitur-fitur lainnya sama dengan All New Nissan X-Trail yang diluncurkan di Indonesia pada Agustus lalu.

Selain konsumsi bahan bakar yang hemat--bisa hingga 20 kilometer per liter--X-Trail Hybrid relatif ramah lingkungan. Nissan mengklaim varian ini mengurangi emisi gas nitrogen oksida atau NOx hingga 75 persen dari standar gas buang tahun 2005.

FERY FIRMANSYAH