TEMPO.CO, Jakarta - Saham perusahaan otomotif Jerman, Volkswagen, turun hampir 5 persen pada Selasa, 3 November 2015, setelah munculnya tuduhan baru dari regulator Amerika Serikat terkait dengan perangkat yang mencurangi uji emisi pada sejumlah produknya.

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA) menuduh Volkswagen menggunakan perangkat khusus pada beberapa mesin produk Porsche dan Audi, juga pada mesin diesel berkapasitas 3.0 liter pada Volkswagen Toureg.

Dikutip dari Reuters pada Rabu, 3 November 2015, analis Bankhaus Metzler, Juergen Pieper, mengatakan bahwa berkembangnya skandal emisi cukup merugikan kiprah Volkswagen sebagai merek otomotif ternama dunia. CEO baru, Matthias Mueller, pun sudah ditunjuk untuk memimpin VW agar bisa pulih dari kerugian yang muncul akibat skandal tersebut.

"Bahkan Mueller, yang merupakan mantan CEO Porsche, juga mungkin perlu bertanya kepada diri sendiri apakah dia sudah menunaikan kewajibannya,” kata Pieper kepada Reuters perihal ketidakmampuan Mueller menahan anjloknya saham produsen mobil Jerman itu.

Indeks saham Jerman sempat menunjukkan saham VW turun 3,2 persen di EUR 109,12. Skandal emisi sudah menghilangkan lebih dari EUR 20 miliar, atau sekitar US$ 22 miliar dari nilai pasar VW sejauh ini.

Analis lain, Arndt Ellinghorst, berpendapat bahwa kenyataan ditemukannya pelanggaran pada sejumlah produk VW, Porsche, dan Audi—bukan oleh VW sendiri, melainkan oleh EPA—semakin melemahkan kepercayaan publik akan transparansi dan integritas pada tubuh VW.

Dalam tuduhan EPA Senin lalu, terdapat sekitar 10 ribu produk VW, Porsche, dan Audi, dengan mesin V6 diesel berkapasitas 3.0 liter diesel yang dilengkapi dengan perangkat ilegal, menyalahi aturan emisi buang standar.

YOHANES PASKALIS