Sepanjang 2015, Airbag Takata Telan 9 Korban Jiwa
Reporter: Tempo.co
Editor: Praga Utama TNR
Minggu, 3 Januari 2016 20:44 WIB
caradvice.com.au
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga keselamatan jalan raya dan lalu lintas Amerika Serikat (National Highway Traffic Safety Administration atau NHTSA) melaporkan jumlah korban jiwa akibat malfungsi produk kantung udara (airbag) buatan Takata pada tahun 2015 lalu mencapai 9 orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada akhir Desember kemarin, NHTSA melaporkan, salah satu pengemudi yang mengalami kecelakaan di Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 22 Juli 2015, meninggal setelah sebelumnya terluka akibat serpihan dari ledakan kantung udara.

Korban merupakan seorang remaja berusia 13 tahun yang kedapatan mengendarai mobil orang tuanya --sebuah Honda Accord tahun 2001, tanpa izin. Saat dia sedang menyetir mobilnya, tiba-tiba kantung udara pada kemudi meledak dan melontarkan serpihan tajam.

Ini merupakan kasus kedelapan yang melibatkan kantung udara yang dalam beberapa tahun ke belakang ditarik peredarannya (recall). Ironisnya, dalam insiden di Pennsylvania itu, orang tua korban baru menerima surat pemberitahuan recall sehari sebelum kejadian.

Pada Juli 2014 lalu, seorang perempuan warga Malaysia yang tengah hamil juga terbunuh dalam insiden serupa.

Dikutip dari Reuters, Honda Amerika Serikat yang menginvestigasi kasus ini bersama NHTSA membenarkan peristiwa ini akibat cacat produk pada komponen airbag. Kecacatan produk Takata ini dapat berupa ledakan tiba-tiba dan bisa melukai penumpang.

Sepanjang tahun ini, setidaknya sepuluh juta mobil telah direcall karena menggunakan airbag Takata yang cacat tersebut. Pada November, Takata membayar denda sebesar AS$ 70 juta kepada pemerintah Abang Sam karena melanggar kode keselamatan lalu lintas. Denda itu bisa membengkak hingga AS$ 310 juta.

Pekan lalu, NHTSA telah meminta perwakilan dari Kementerian Hukum AS untuk memonitor kasus recall terbesar sepanjang sejarah otomotif ini. Dalam catatan NHTSA, setidaknya 23 juta unit komponen airbag pada 19 juta unit kendaraan dari 12 produsen harus ditarik untuk diperbaiki.

REUTERS | PRAGA UTAMA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi