Belum Bayar Uang Muka, Jadikah Rio Haryanto ke F1?
Reporter: Tempo.co
Editor: Martha Warta Silaban
Rabu, 27 Januari 2016 04:44 WIB
Rio Haryanto: Masuk F1, Ada Tiga Faktor Penting
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap asal Indonesia, Rio Haryanto, masih harus berjuang untuk bisa mengawali debutnya dalam kejuaraan dunia balap mobil Formula 1 pada 2016 ini.  Pasalnya, Rio belum membayar uang muka yang diminta tim F1, yang tertarik untuk merekrutnya, yaitu Manor Marussia dari Inggris.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indah Pennywati, ibu sekaligus manajer Rio, mengatakan tim Manor sudah menagih pembayaran awal sekitar 3 juta euro beberapa waktu lalu melalui surat.  

"Mereka menyatakan bahwa waktunya sudah lewat. Tapi kami menjelaskan kepada Manor bahwa dana itu ada dan meminta mereka untuk mengerti serta memberi waktu," ujar Indah saat dihubungi, Senin, 25 Januari 2016 lalu.

Untuk bisa bergabung dengan salah satu tim F1 ini, Rio harus membayar 15 juta euro atau sekitar Rp 225,69 miliar. Pembayaran bisa dilakukan beberapa tahap. Tapi, yang jelas, pihak Rio diwajibkan membayar uang muka 3 juta euro atau sekitar Rp 45,13 miliar.  

Pertamina sudah bersedia menyumbang 5,2 juta euro. Sedangkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memberikan Rp 100 miliar atau sekitar 6,6 juta euro. Tapi pihak Rio belum bisa membayar uang muka karena pemberian bantuan dari dua pihak tersebut masih dalam proses pencairan.  

Kementerian Pemuda dan Olahraga berharap, tim manajemen Rio bisa mengupayakan pembayaran uang muka tersebut. "Pemerintah sudah memberikan jaminan, Bu Indah bisa mengeluarkan lebih dulu," kata Kepala Komunikasi Kemenpora Gatot S. Dewa Broto saat dihubungi pada Senin lalu.

Gatot mengatakan pemerintah tidak akan lepas tangan membantu manajemen Rio mencari tambahan dana untuk menutup kekurangan dana yang dibutuhkan. "Kami tetap berkomitmen, tetap akan mendampingi saat tim manajemen Rio door-to-door ke BUMN (badan usaha milik negara) untuk mencari sponsor dana," ujarnya.

Sebelum akhirnya memutuskan menyumbangkan dana melalui KONI, Kemenpora telah tiga kali mengagendakan pertemuan tim manajemen Rio dengan sejumlah BUMN dalam upaya penggalangan dana ke F1. Namun rencana itu tidak berjalan karena berbagai alasan, seperti jadwal berbenturan dengan libur akhir pekan, terjadinya bom di Jakarta, dan jumlah perwakilan BUMN yang hadir sedikit.

RINA WIDIASTUTI

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi