Ini Rasanya Menjajal Mobil Wuling yang Akan Masuk Indonesia  
Reporter: Tempo.co
Editor: Bobby Chandra
Jumat, 19 Februari 2016 01:11 WIB
Mobil produksi Cina, Baojun 730, yang akan dipasarkan ke Indonesia dengan merek Wuling. (Foto: Tempo/Budi Setyarso)
Iklan
Iklan

TEMPO.COGuangxi - Tahun depan PT SAIC General Motors Wuling akan mulai memasarkan mobil penumpang di Indonesia dengan merek Wuling. Pabrikan asal Cina itu kini sedang membangun pabrik Wuling di Cikarang, Jawa Barat, serta menyiapkan jalur pemasarannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu mobil yang akan diproduksi di Cikarang itu adalah kendaraan keluarga berkursi tujuh penumpang. Mobil itu telah dipasarkan di negeri asalnya dengan merek Baojun seri 730. Kelas tertinggi seri ini dijual dengan harga sekitar Rp 160 juta di Cina.

Mobil "bakal" Wuling itu memiliki interior yang cukup mewah untuk kendaraan di kelasnya. "Kira-kira generasi berikut dari seri ini yang akan dibuat di Indonesia," kata Jason Ding, Direktur Pemasaran dan Brand SGMW Indonesia.

Tujuh kursi penumpang dari produk Wuling ini dibalut bahan semi kulit, dengan kursi pada baris kedua terpisah yang menimbulkan kesan lapang di kabin penumpang. Panel dashboard-nya terasa mewah dengan pelapis bercorak kayu.

Bagian atap mobil dilengkapi sunroof, yang bisa dibuka pada cuaca cerah. Baojun 730--bakal Wuling--ini memiliki perangkat menstabilkan kendaraan ketika pengemudi melepas pedal gas pada kecepatan di atas 40 kilometer per jam. Perangkat elektronik ini diletakkan pada kemudi.

Cukup mudah mengoperasikan pengendali kendaraan untuk lepas gas itu. Tempo yang mendapat kesempatan mencoba Baojun 730 di lokasi pabriknya di Liuzhou, kawasan otonom Guangxi, Cina, Kamis siang, 18 Februari 2016, mencoba fasilitas itu.

Perangkat tersebut diaktifkan dengan menekan tombol, yang membuat lampu sinyal di dashboard berkedip-kedip, yang menandakan alat sudah berfungsi. Untuk mempercepat kendaraan, hanya perlu menekan tanda plus pada perangkat itu.

Mode akan kembali ke normal ketika pengemudi menginjak rem. "Di pasar Cina perangkat ini merupakan keharusan," kata Jason. "Bukan untuk alasan keamanan, melainkan permintaan pasar."

Dengan mesin 1.500 cc, Baojun 730 cukup berat pada tarikan pertama. Setelah itu kendaraan cukup stabil dikendarai. Perpindahan gigi plus penambahan kecepatan hanya terasa pada awalnya. Menurut Nathan Sun, Direktur Pembangunan Jaringan SGMW Indonesia, konsumsi kendaraan ini sekitar 18 kilometer per liter.

Test drive dilakukan pada lintasan sepanjang 800 meter di area pabrik perusahaan patungan antara SAIC, General Motors, dan Guangxi Automobile Group itu. Pabrik ini memproduksi mesin hingga perakitan menjadi mobil jadi, mempekerjakan 7.500-an orang dengan produksi sekitar 700 ribu mobil per tahun.

Hu Jian Bin, Senior Manager SGMW, menyatakan tahun lalu perusahaannya sudah menjual sedikitnya 2 juta unit dari berbagai merek atau sekitar 8 persen lebih dari pasar otomotif di Negeri Panda.

BUDI SETYARSO (LUIZHOU)

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi