Toyota Rush Baru, Pengamat: Penjualan Kurang Lincah
Reporter: Tempo.co
Editor: Sugiharto
Jumat, 26 Februari 2016 19:01 WIB
Seorang model berpose di samping Toyota Rush TRD Ultimo, Hotel Raffles, Jakarta, 26 Februari 2016. TEMPO/Friski riana
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat otomotif, Suhari Sargo, menilai varian baru Toyota Rush yang diluncurkan PT Toyota-Astra Motor hari ini merupakan salah satu cara untuk menarik minat pembeli. “Perekonomian lagi lesu. Penjualan mobil lagi stagnan. Mungkin itu salah satu cara mereka menarik pembeli,” kata Suhari kepada Tempo, Jumat, 26 Februari 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suhari mengatakan bahwa varian terbaru Toyota Rush yang menawarkan satu baris kursi belakang menjadi daya tarik tersendiri bagi kendaraan tersebut dan bisa mempengaruhi penjualan. “Kalau bawa orang dan barang kan bisa banyak. Tentu berpengaruh, tapi seberapa besar penjualan tergantung pertumbuhan daya beli masyarakat,” katanya.

Suhari juga menilai cara penjualan Toyota masih kurang lincah bila dibandingkan dengan pesaingnya, yaitu Honda. Ia menganggap penjualan Honda BRV belum akan tergeser dengan kehadiran varian Rush baru.

Diketahui, BRV menjadi kontributor penjualan Honda terbesar selama awal Januari 2016, yaitu sebanyak 6.627 unit. Sementara, PT TAM dalam peluncuran varian baru Toyota Rush hari ini menyebut penjualan per Januari mencapai 1.980 unit, dan menargetkan penjualan varian baru sebanyak 1.800 unit.

“Kalau Honda bekerjasama dengan pengusaha lokal yang punya jaringan pemasaran di daerah. Kalau Toyota di mana-mana ada cabang penjualan dan diatur dari pusat,” kata dia. “Artinya, organisasi besar geraknya kalah dengan yang kecil.”

Meski demikian, Suhari optimistis Toyota masih akan tetap memimpin pasar otomotif. Sebabnya, perusahaan asal Jepang itu merupakan perusahaan besar dan tidak bisa tergeser dalam waktu singkat.

Di sisi lain, Vice President PT TAM Henry Tanoto mengungkapkan bahwa target penjualan varian baru yang hanya 1.800 unit merupakan target minimum. Ia melihat penjualan pada Januari yang mendekati 2.000 unit menjadi patokan untuk menargetkan penjualan pada kisaran 1.500-2.000 unit. “Kami masih percaya diri dapat diterima masyarakat Indonesia dalam setiap segmennya,” ujarnya.

FRISKI RIANA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi