TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil asal Jepang, Toyota, menargetkan bisa menjual model sport utility vehicle Toyota Rush sebanyak 1.700 unit sebulan atau mencapai 20.400 unit setahun, tak beda jauh dari penjualan 2015.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Hiroyuki Fukui menyebutkan, jumlah itu dianggap moderat karena kondisi pasar masih stagnan. "Kami tidak mematok target penjualan terlalu tinggi karena pasar tampaknya baru pulih," kata Fukui dalam acara peluncuran Rush baru di Jakarta, Jumat, 26 Februari 2016.

Sebetulnya, target Toyota itu terlalu rendah. Pada kenyataannya, Januari lalu, mereka mampu menjual hampir 2.000 unit Rush. Jumlah itu bisa semakin tinggi dengan kehadiran varian baru yang fiturnya lebih lengkap.

Baca Juga: Varian Toyota Rush Terbaru Diluncurkan, Begini Speknya?

Apalagi berdasarkan pengalaman Toyota, varian terlengkap suatu model mobil justru yang paling banyak dibeli konsumen. Pada model Rush terdulu, misalnya, tipe TRD Sportivo, yang merupakan varian tertinggi Rush, laku 70 persen dari total penjualan mobil, lebih dari 20 ribu unit.

Toyota optimistis Rush baru bakal diterima konsumen dan semakin laku. Apalagi mereka menjadikan SUV kelas menengah sebagai mobil tujuh penumpang. "Konsumen akan mendapatkan produk yang komplit dan mampu memenuhi kebutuhan mereka," ujar Fukui.

PRAGA UTAMA