BBM Turun, Aptrindo Minta Harga Suku Cadang Diturunkan
Reporter: Tempo.co
Editor: Rully Widayati
Kamis, 3 Maret 2016 08:18 WIB
TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia menyarankan penurunan harga suku cadang menyusul wacana penurunan harga bahan bakar minyak April mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wakil Ketua II Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Sugi Purnoto menyatakan wacana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) pada April mendatang menggelisahkan para pengushaa truk.

Kami memperhatikan adanya potensi tekanan dari konsumen terhadap pengusaha angkutan barang agar tarif angkutan barang turun jika nanti bahan bakar minyak, khususnya solar jadi diturunkan, kata Sugi kepada Bisnis, Rabu (2 Maret 2016).

Sugi menyebutkan, penurunan harga BBM yang selama ini terjadi terus menggerus penerimaan pengusaha angkutan barang. Dia mengakui perusahan angkutan barang berbasis truk mengalami keterpurukan secara perlahan karena harga suku cadnag tidak mengikuti penurunan harga BBM.

Kami jadi terpuruk karena penurunan harga BBM memang bisa menaikkan harga investasi baru untuk truk yang dikeluarkan ATPM tapi investasi naik berdampak pada kenaikan biaya modal untuk DP dan kenaikan biaya bunga untuk membayar leasing, terangnya.

Sugi menjelaskan, seluruh harga suku cadang dan ban memberikan kontribusi sekitar 10% dari tariff transportasi. Sementara, sejak penurunan harga solar dari posisi Rp7500 per liter, sampai saat ini harga suku cadang belum mengalami penurunan.

Hal ini juga masih diperparah dengan terjadi kenaikan biaya upah atau tenaga kerja pada 2014 ke 2015 maupun 2016 menjadi Rp3,1 juta. Padahal biaya operasiaonal sopir menyangkut uang makan juga disusun dengan harga sewaktu BBM masih Rp7500.

Kami berharap pemerintah mampu menekan pihak ATPM untuk menurunkan harga jual unitnya bukan malah menaikan karena kita tahu harga BBM juga turun maka bersama pihak ATPM menurunkan harga jualnya sehingga pengusaha angkutan barang bsia kompetitif dan bertahan, ungkap Sugi.

Dia pun mengusulkan agar pemerintah memberikan kebebasan bea masuk bagi importir produk baku suku cadang, serta menurunkan harga jual ban. Sugi optimistis cara-cara tersebut mampu menyelamatkan pengusaha truk angkutan barang dari keterpurukan.

Sementara itu Direktur Marketing Astra Otoparts Yusak Kristian mengatakan harga BBM tidak secara linier mempengaruhi biaya produksi atau harga komponen suku cadang. Hal ini tercermin saat kenaikkan harga BBM, harga komponen suku cadang Astra Otoparts juga tak mengalami kenaikan. "Saat harga BBM naik pun harga komponen kami di replacement market tidak naik secara linier dengan harga BBM, tandas Yusak sata dihubungi Bisnis.

BISNIS.COM

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi