Setiap Tahun, Pabrik Toyota di Karawang Cetak Mesin 216 Ribu
Reporter: Tempo.co
Editor: Praga Utama TNR
Senin, 7 Maret 2016 18:31 WIB
Pekerja menyelesaikan pembuatan mobil di pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jawa Barat, 26 Januari 2016. Pabrik ini memproduksi Kijang Innova serta Fortuner dengan kapasitas mencapai 130.000 unit pertahun atau setara 1,8 menit untuk memporduksi satu mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Karawang - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) langsung menggenjot produksi mesin baru dengan kode R-NR di pabrik baru mereka di Karawang, Jawa Barat. Setiap tahun, pabrik kelima Toyota di Indonesia ini mentargetkan 216 ribu mesin diproduksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu berarti, dalam sebulan pabrik yang berlokasi di kawasan industri Karawang International Industry City (KIIC) ini membuat 18 ribu unit mesin setiap bulan. Dari jumlah tersebut, separuhnya akan diekspor ke lima negara di kawasan Asia. Sedangkan sisanya akan dipakai untuk penjualan di dalam negeri.

"Ini kapasitas produksi maksimalnya," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam acara peresmian pabrik baru itu, Senin, 7 Maret 2016.

Jika dibandingkan dengan pabrik mesin Toyota di Sunter, kapasitas pabrik baru ini jauh lebih tinggi. Di pabrik yang terletak di Jakarta Utara itu, kapasitas produksinya hanya 195 ribu unit setahun, atau sekitar 16 ribu unit sebulan.

Di Sunter, TMMIN memproduksi mesin berkode TR yang dipakai untuk Innova dan Fortuner, maka di pabrik baru di Karawang membuat mesin berkode R-NR. "Tapi kami belum bisa beri tahu mesin ini akan dipakai di mobil apa."

Tingginya kapasitas produksi di pabrik baru ini didukung penerapan sistem through line manufacturing. Dengan sistem ini, kata Warih, produktivitas dan efisiensi pabrik menjadi lebih baik, karena semua proses pembuatan mesin dari awal dilakukan di bawah satu atap dalam satu alur.

Sistem itu juga membuat aktivitas produksi lebih ramah lingkungan karena menggunakan teknologi baru yang minim residu, dan sisa-sisa bahan didaur ulang untuk dibuat mesin baru. Untuk membangun pabrik ini, Toyota mengucurkan dana investasi sebesar Rp 2,3 triliun.

PRAGA UTAMA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi