Perolehan Astra International di Kuartal Pertama Turun 22%
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Selasa, 26 April 2016 22:37 WIB
Chief Executive Designer PT Toyota Astra Motor Hiroki Nakajima memperkenalkan produk baru All New Toyota Fortuner di Jakarta Convention Center, 22 Januari 2016. TEMPO/Praga Utama
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp3,112 triliun pada kuartal pertama 2016 atau turun 22 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp3,992 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Direktur Astra international Tbk Prijono Sugiarto dalam siaran pers di Jakarta Selasa mengemukakan bahwa penurunan itu seiring dengan melemahnya pendapatan bersih konsolidasian sebesar 7 persen menjadi Rp 41,9 triliun.

"Grup Astra masih mengalami rendahnya permintaan otomotif dan lemahnya harga komoditas, serta penurunan kualitas kredit korporasi di Bank Permata. Kondisi bisnis diperkirakan masih menantang," paparnya.

Berdasarkan tinjauan kinerja, lanjut dia, grup Astra mengalami penurunan pendapatan alat berat dan pertambangan serta agribisnis. Bersamaan dengan itu, terdapat penurunan kontribusi pendapatan bersih dari Toyota Sales Operations, setelah pelaksanaan restrukturisasi model distribusi dua tingkat (two-tiered).

"Profitabilitas mengalami penurunan disebabkan oleh turunnya kontribusi dari alat berat dan pertambangan, jasa keuangan, teknologi informasi dan otomotif," katanya.

Dijelaskan, kontribusi dari tiap segmen bisnis terhadap laba bersih konsolidasian Astra International pada periode kuartal I, yakni segmen agribisnis memberikan kontribusi positif terhadap laba bersih perseroan. Tercatat, segmen agribisnis grup sebesar Rp333 miliar, mengalami peningkatan sebesar 168 persen.

Kemudian, laba bersih untuk segmen infrastruktur, logistik dan lainnya meningkat sebesar 128 persen menjadi Rp82 miliar, sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya laba bersih dari pengoperasian jalan tol dan pengembangan properti.

Sementara itu, laba bersih dari Grup bisnis otomotif menurun 3 persen menjadi Rp1,6 triliun. Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup menurun sebesar 46 persen menjadi Rp641 miliar.

Lalu, laba bersih Grup Astra dari segmen alat berat dan pertambangan menurun sebesar 55 persen menjadi Rp442 miliar. Dan laba bersih dari segmen teknologi informasi turun sebesar 8 pesen menjadi Rp34 miliar.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi