Mobil Listrik ITS Dipesan Kadin Bali untuk Wisatawan  
Reporter: Tempo.co
Editor: MC Nieke Indrietta Baiduri
Rabu, 4 Mei 2016 09:58 WIB
Mobil karya mahasiswa ITS mendapat antusias saat peluncuran di Institut Teknolgi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jatim (25/4). Mobil tenaga listrik tersebut bernama EZZY ITS 1 dan EZZY ITS 1.1, mobil Sapu Angin Surya, dan mobil Sport Lowo Ijo. TEMPO/Fully Syafi
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali berencana memesan bus listrik inovasi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Bus listrik itu akan digunakan untuk tur keliling Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau kawasan pariwisata Nusa Dua, Bali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kadin Bali ingin mengembangkan kendaraan angkutan wisatawan yang ramah lingkungan alias go green,” ujar Ketua Umum Kadin Bali A.A.N. Alit Wiraputra di gedung Pusat Riset dan Desain Kapal ITS, Selasa, 3 Mei 2016.

Menurut dia, Bali memiliki kepentingan untuk mengembangkan pariwisata ramah lingkungan. Sebab, kesadaran turis asing terhadap lingkungan sangat tinggi. Hal itu terlihat dari upaya pengurangan jumlah turis ke Bali oleh sejumlah negara akibat penanganan kebersihan lingkungan yang masih buruk.

“Jerman dan Jepang mengurangi turisnya karena mereka melihat Bali belum bisa mengatasi sampah yang membeludak,” katanya. Ditambah lagi penanganan limbah air yang menyebabkan kepercayaan turis beberapa negara berkurang.

Karena itu, Kadin Bali memulai upaya penggalakan pariwisata hijau dengan mengoperasikan bus bertenaga listrik yang ramah lingkungan. Tahap pertama, kerja sama akan dimulai dengan membuat purwarupa bus listrik, yang kemudian diproduksi massal seperti halnya skuter matic listrik Gesits.

Sebagai permulaan, semua kendaraan yang beroperasi di kawasan wisata Nusa Dua dan Pantai Kuta wajib bertenaga setrum. “Pada awal 2017 harus sudah dimulai, rencananya minimal memesan seratus bus,” tutur Alit.

Pembelian seratus unit bus listrik berkapasitas kurang-lebih 20 orang itu membutuhkan investasi sekitar Rp 30 miliar. “Kami belum menyodorkan anggaran bus listrik ini kepada pemerintah, tapi akan dimulai dengan teman-teman pengusaha yang akan menggunakan dulu saja,” ucap Alit.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi