BMW Seri 7: Bodi Serat Karbon dan Tanpa Ban Serep  
Reporter: Tempo.co
Editor: Praga Utama TNR
Senin, 30 Mei 2016 05:35 WIB
New BMW 740Li saat Tempo menjajal New BMW 7 Series di kawasan Ancol Jakarta, 20 Mei 2016. BMW 740Li mengusung mesin bensin 3.0 liter enam silinder BMW TwinPower Turbo. TEMPO/Nurdiansah
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai full size sedan, BMW seri 7 tak cuma berbodi bongsor. Bobot kendaraan pun lebih berat, lengkap dengan aneka fasilitas dan fitur premium. Meski demikian, sama sekali tak ada kesan lamban pada mobil ini. Saat Tempo menguji BMW 740Li Pure Excellence Jumat pekan lalu, kecepatan 100 kilometer per jam bisa dicapai dengan mudah di jalan tol yang kosong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengendalian mobil juga menyenangkan. Roda yang besar (19 inci) serta jarak dengan tanah proporsional tak membuat mobil ini limbung saat menikung dalam kecepatan tinggi. Sistem suspensi udara yang digunakan mampu meredam getaran dari permukaan jalan yang bergelombang dengan sangat baik. Cengkeraman roda ke aspal juga terasa mantap.

BMW seri 7 terbaru memiliki bobot kotor hingga 1,8 ton, lebih berat 300 kilogram daripada Honda Accord. Saat produk ini dikembangkan, BMW menerapkan sejumlah teknologi untuk mengurangi bobot kendaraan. Salah satunya penggunaan struktur bodi serat karbon yang berpadu dengan baja dan aluminium. Hasilnya, bodi lebih kuat menahan benturan, meski lebih ringan.

Pengurangan bobot juga disebabkan tak adanya ban serep pada mobil ini. Sudiman mengatakan BMW telah menerapkan ban berteknologi flat-running yang tetap bisa digunakan kendati ban kempis atau bocor. “Mobil tetap bisa digunakan dengan normal dan stabil. Pelek mobil juga tak akan rusak meski dipakai dalam kondisi demikian,” kata Sudiman, driver BMW yang menemani Tempo saat pengujian.

Total, bobot BMW seri 7 terbaru lebih ringan 130 kilogram dibanding generasi seri 7 sebelumnya. Bobot yang lebih ringan membantu menambah efisiensi konsumsi bahan bakar. BMW mengklaim, mesin 3.0 liter enam silinder bertenaga maksimal 326 tenaga kuda ini memiliki tingkat konsumsi BBM rata-rata 15,2 kilometer per liter. Tenaga mesin yang besar itu disalurkan dengan halus lewat transmisi otomatis delapan percepatan.

PRAGA UTAMA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi