TEMPO.CO, Jakarta - Nissan Motor sedang mengembangkan kendaraan bertenaga hidrogen fuel cell dari tanaman. Etanol yang nantinya digunakan untuk menghasilkan hidrogen itu, misalnya, berasal dari tanaman tebu dan jagung.

“Ini membutuhkan investasi yang sangat besar untuk membuat infrastrukturnya,” ujar Executive Vice President Nissan Motor Hideyuki Sakamoto, seperti dilansir dari Independent, Jumat, 17 Juni 2016.

Teknologi serupa sudah lebih dulu dikembangkan kompetitor, seperti Toyota, Honda, dan Hyundai. Namun Sakamoto mengatakan proses pembuatan teknologi ini akan memakan biaya lebih sedikit dibanding para kompetitornya.

Teknologi ini ditargetkan sudah dapat dikomersialkan pada 2020. “Penggunaan etanol bisa memangkas biaya karena bahan pembuatannya mudah diperoleh dan aman,” ucapnya.

Nantinya mobil berteknologi fuel cell itu akan memiliki daya jelajah kendaraan hingga 800 kilometer. “Bandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin, yang daya tampung bahan bakarnya sama, 600 kilometer,” ucapnya.

INDEPENDENT | REUTERS | GHOIDA RAHMAH