TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia meluncurkan Molina UI–EV Bus sebagai bus penumpang berkapasitas besar dan bertenaga listrik pertama di Indonesia. Bus ini dirancang Tim Mobil Listrik Nasional UI (Molina UI). 

Selain itu, Tim Molina UI merancang tiga kendaraan listrik lain, yaitu Makara Electric Vehicle (MEV) 01, City Car Konversi (MEV) 02, dan City Car Konversi (MEV) 03.

Rektor UI Muhammad Anis berharap mobil ini segera difungsikan sebagai bus di dalam kampus. Pemakaian mobil listrik ini dapat menjadi salah satu upaya menekan angka polusi udara. “Upaya ini juga turut mendukung ketahanan energi di Tanah Air serta membudayakan kegiatan ramah lingkungan,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016.

Molina UI–Bus EV merupakan bus berkapasitas 60 penumpang dengan daya motor 120 kW dan 300 Ah. Bus ini dirancang untuk dapat menggantikan bus kampus UI yang berbahan bakar solar. Bus EV ini telah menjalani uji coba di kampus UI Depok. “Saat ini tengah menjalankan uji level kelayakan untuk dapat diterapkan sebagai Bus Kuning,” demikian keterangan resmi UI. 

City Car MEV 01 merupakan konversi kendaraan listrik dari generasi pertama dengan penerapan motor listrik hasil rancangan Tim Molina UI. Motor yang digunakan adalah brushless direct current (BLDC) dengan kapasitas 25 kW. Sedangkan City Car MEV 02 merupakan konversi generasi kedua dari kendaraan komersial dengan menggunakan motor AC Induksi dengan daya 7,5 kW dan kapasitas baterai 102 Ah. “Kendaraan ini diharapkan dapat digunakan di lingkungan kampus sebagai transportasi alternatif,” tulisnya. 

Selain itu, City Car MEV 03 merupakan konversi dari kendaraan komersial dengan sistem hibrida menggunakan motor AC induksi dengan daya 32 kW dan kapasitas baterai 102 Ah. “Dengan menggunakan sistem hybrid, jangkauan jarak tempuh kendaraan dapat lebih jauh.”

Dekan Fakultas Teknik UI Dedi Priadi menegaskan bahwa Fakultas Teknik memiliki visi mengedepankan inovasi dan penelitian. Peluncuran mobil listrik karya Tim Molina UI, kata dia, turut mendukung visi tersebut. “Diharapkan teknologi ini ke depan dapat diterapkan pada mobil konvensional berbahan bakar minyak,” ujarnya.

ARKHELAUS W