TEMPO.CO, Jakarta - Meski dirancang sebagai kendaraan multifungsi, Toyota All New Sienta masih dirasa memiliki kekurangan. Dalam pengujian yang dilakukan Tempo bersama sejumlah jurnalis otomotif di Bandung dua pekan lalu, ada beberapa hal yang dirasa kurang sreg.

Pertama, tak terdapat boks penyimpanan dan wadah botol di antara kedua jok depan yang bisa berfungsi sebagai sandaran tangan untuk sopir atau penumpang depan. Pada model transmisi otomatis, tak terdapat foot-rest untuk kaki kiri pengemudi, seperti lazimnya mobil-mobil matik. Kemudian di belakang jok sopir juga tak terdapat saku untuk menyimpan dokumen atau majalah.

Ruang kabin Sienta memang mudah diakses dan lapang. Tapi faktor kenyamanannya belum maksimal. Jok sopir dan penumpang depan menggunakan model semi-bucket seat yang dimaksudkan menjaga posisi duduk saat mobil bermanuver. Tapi, bagi penumpang atau sopir berbadan lebar, tonjolan di kiri-kanan jok malah terasa menekan punggung. Material seluruh jok dan trim interior pun masih memakai kain biasa, sehingga mengurangi kesan mewahnya.

Penggunaan pintu geser di baris kedua juga mengorbankan kenyamanan penumpang. Pasalnya, tak ada arm-rest di sisi kiri dan kanan. Jadi posisi duduk penumpang di posisi ini cukup kaku. Kesenyapan kabin pun belum terlalu baik. Dalam perjalan di Jalan Tol Cipularang, Tempo menemukan suara angin masuk kabin lewat celah di pintu geser saat mobil dipacu dalam kecepatan tinggi. Raungan mesin masih terdengar dari balik kemudi.

Wakil Presiden Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan, sebagai produk baru, Sienta masih akan mendapat pengembangan. "Sejumlah masukan dari wartawan akan kami tampung untuk peningkatan kualitas ke depan," ujar Warih sewaktu menemani wartawan dalam acara test drive.

PRAGA UTAMA