Nissan Akan Lepas Saham di Unit Usaha Baterai Mobil Listrik
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan Adiwijaya
Senin, 8 Agustus 2016 10:50 WIB
Produsen mobil Nissa, memamerkan mobil terbarunya yang berbasis listrik, Nissan Leaf electric saat berlangsungnya Detroit Auto Show 2016 di Detroit, Michigan, 12 Januari 2016. REUTERS
Iklan
Iklan

TEMPO.COTokyo - Pabrikan mobil Jepang, Nissan Motor Co, dikabarkan tengah bernegosiasi dengan Panasonic Corp dan perusahaan asal Cina untuk melepas kepemilikan sahamnya di unit usaha pabrik  manufaktur baterai mobil listrik. Demikian menurut sumber seperti dirilis dari Reuters, Sabtu, 6 Agustus 2016. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dua sumber yang mengetahui rencana aksi korporasi ini menyebutkan Nissan akan melepas 51 persen saham di Automotive Energy Supply Corporation (AESC), sebuah perusahaan pembuatan baterai lithium-ion untuk mobil listrik. Perusahaan ini dimiliki bersama dengan NEC Corp. 

Nissan membantah pemberitaan itu. Dalam sebuah e-mail, Nissan menyebutkan berita tersebut sesuatu yang spekulatif dan pihaknya tidak pernah membuat pengumuman seperti itu. Sedangkan juru bicara Panasonic dan NEC tidak mau berkomentar. 

Persaingan di bisnis baterai untuk mobil listrik semakin sengit. Hal ini tak lepas dari pertumbuhan industri mobil ramah lingkungan yang kita pesat. Diperkirakan akan semakin banyak produksi mobil listrik pada tahun mendatang. 

Produsen mobil listrik Tesla Motors berencana meningkatkan produksi menjadi 500 ribu unit pada 2018, dua tahun lebih awal dari target semula. Untuk pasokan baterai, Tesla beraliansi dengan Panasonic. Nissan, lewat mobil listrik Nissan Leaf, kalah bersaing dengan Tesla, yang maju pesat.

Nissan dan Renault SA, di bawah kepemimpinan Carlos Ghosn, tengah berjuang keras menghadapi persaingan dengan rival mereka. Pada 2009, perusahaan pernah mengumumkan akan merogoh kocek US$ 4,43 miliar untuk investasi mobil listrik, termasuk pengadaan 500 ribu baterai, setiap tahun. 

Pada 2014, Ghosn pernah mengumumkan akan memangkas produk lithium baterai AESC. Sebagai gantinya, Nissan akan memakai baterai yang diproduksi LG Chem.

REUTERS | SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi