Ekspor Mobil Ditargetkan Naik 10 Persen  
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Jumat, 12 Agustus 2016 08:51 WIB
Dua Sales Promotion Girls (SPG) berpose di samping mobil Chevrolet pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 di Indonesia Convention Exhibtion (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, 11 Agustus 2016. Tidak hanya memamerkan mobil-mobil terbaru, pameran ini juga diwarnai oleh kecantikan sejumlah SPG. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - Pemerintah menargetkan peningkatan ekspor mobil pada tahun depan naik 10 persen dibandingkan dengan capaian pada tahun ini yang diperkirakan berada pada kisaran 200 ribu unit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklim investasi yang kondusif diharapkan akan mampu meyakinkan pihak prinsipal untuk menambah volume ekspor kendaraan produksi dalam negeri. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah berharap perkembangan industri otomotif nasional mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan global secara keseluruhan melalui peningkatan ekspor.

“Industri kendaraan bermotor dari hulu hingga hilir memiliki efek berlapis terhadap perkembangan industri nasional. Industri suku cadang dan industri pendukung kecil dapat berkembang bersamaan,” ujar Kalla pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, Kamis, 11 Agustus 2016.

Di Amerika Serikat, Kalla melanjutkan, perkembangan ekonomi bahkan diukur dari indikator penjualan otomotif, selain perkembangan sektor perumahan. Di masa mendatang, Indonesia tentu juga dapat mengukur pertumbuhan ekonomi dari dua hal tersebut. 

Kalla memaparkan, Indonesia mengalami empat tahap perkembangan industri otomotif dalam 50 tahun terakhir. Pada kondisi awal, Indonesia masih mengimpor mobil, sebagian dalam bentuk build-up dengan biaya masuk yang tinggi.

Selanjutnya, industri otomotif berkembang dengan sistem semi knock-down (SKD) dan completely knock-down (CKD). Sampai akhirnya saat ini berada pada tahap manufaktur atau pengolahan utuh.

Perkembangan dengan kapasitas produksi mencapai 2 juta unit per tahun patut diapresiasi. Terlebih, penjualan dalam negeri saat ini sudah melebihi 1 juta unit per tahun. “Artinya, kita siap untuk lebih besar lagi dalam kondisi saat ini,” kata Kalla. Selain mempengaruhi perkembangan industri kecil, industri otomotif mampu mempengaruhi kemajuan kegiatan logistik.

Pemerintah bertekad segera merealisasikan pembangunan pelabuhan baru di kawasan Timur Jawa Barat agar kebutuhan logistik, khususnya bagi industri mobil di wilayah sekitar, dapat terpenuhi dengan lebih mudah dibandingkan dengan sebelumnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengklaim telah melakukan komunikasi dan bersepakat dengan sejumlah pelaku industri otomotif untuk menjadikan Indonesia basis produksi untuk ekspor di kawasan regional. 

“Kami bersama pelaku industri otomotif di dalam negeri bertekad mewujudkan Indonesia menjadi basis produksi industri kendaraan bermotor serta komponennya di ASEAN, bahkan dunia,” kata Airlangga, Kamis, 11 Agustus 2016.

Pemerintah mengakui, salah satu hambatan peningkatan laju ekspor adalah penerapan standar emisi. Saat ini Indonesia masih menerapkan standar emisi Euro 2, sedangkan pasar global telah menerapkan standar yang lebih tinggi, yakni minimal Euro 4. Untuk mengatasi hal itu, Kementerian Perindustrian terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, juga PT Pertamina (Persero), untuk memastikan kesiapan pasokan bahan bakar sesuai dengan standar Euro 4.

“Kami minta Pertamina sudah bisa menyiapkan dengan target tahun 2019 atau 2020. Saat ini Pertamina sudah menyiapkan kilang,” ujar Airlangga. Tak hanya untuk menggenjot ekspor, penerapan Euro 4 juga mendesak untuk segera diterapkan guna meminimalisasi polusi kendaraan bermotor. Bahkan saat ini pemerintah telah menyiapkan peta jalan untuk hal tersebut.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan asosiasi industri di dalam negeri tidak bisa memaksa prinsipal untuk meningkatkan volume ekspor. 

Menurut Jongkie, jika pemerintah segera mengeksekusi penerapan Euro 4 dan penurunan tarif pajak penjualan atas barang mewah untuk sedan, secara otomatis laju ekspor akan terdongkrak.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi