TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen, mengatakan produksi di enam pabrik telah terganggu karena dipengaruhi lebih dari 25 ribu pekerja yang berhenti sementara.

Kondisi itu akibat sengketa produsen mobil terbesar di Eropa tersebut dengan dua pemasok komponennya.

Dilansir Reuters, Senin, 22 Agustus 2016, agar masalah tersebut tidak berlarut-larut, Volkswagen akan melanjutkan pembicaraan untuk mencari penyelesaian dengan perusahaan CarTrim yang memasok jok mobil dan ES Automobilguss yang membuat cor bagian besi untuk memproduksi gearbox.

Dua pemasok komponen tersebut menuntut kompensasi setelah pihak VW membatalkan kontrak sepihak yang dinilai akan menyebabkan kerugian puluhan juta euro.

VW pernah terbelit skandal mencurangi tes emisi diesel di Amerika Serikat. Skandal terbesar dalam sejarah itu terjadi pada 2015. Akibatnya, VW akan melakukan update perangkat lunak pada mesin 1,2 liter, 1,6 liter, dan 2,0 liter kendaraan yang terdampak, termasuk perbaikan hardware untuk sekitar sepertiga dari 8,5 juta mobil. Perbaikan itu secara keseluruhan akan selesai akhir 2016.

Baca: Dampak Skandal, VW dan Audi Batal Rakit Mobil di Indonesia

VW juga telah mendapatkan persetujuan dari otoritas untuk memperbaiki beberapa model kendaraan yang diproduksi. Perbaikan itu dilakukan karena 800 ribu mobil dari total 8,5 juta mobil terkena skandal emisi diesel di Eropa.

Dikutip Reuters pada Ahad, 5 Juni 2016, KBA, otoritas kendaraan bermotor di Jerman, telah menyetujui perbaikan yang diusulkan untuk kendaraan model Passat, CC, dan Eos. VW juga menerima persetujuan memperbaiki model high-volume yang menggunakan mesin TDI 2,0 liter dalam waktu dekat.

BISNIS.COM