Indonesia Berpeluang Kuasai Produksi Motor Sport
Reporter: Tempo.co
Editor: Fery Firmansyah
Jumat, 4 November 2016 07:10 WIB
Pengunjung melihat motor Honda CB500 yang dimodifikasi menjadi Caferacer yang dipamerkan dalam acara Indonesia Motorcycle Show 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 2 November 2016. Honda CB500, hanya dimodifikasi dari bentuk jok dan stang yang identik dengan caferacer dengan tampilan lampu LED. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Karawang - Indonesia berpeluang menjadi basis produksi sepeda motor sport, setelah pasarnya kian bertumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Executive Vice President PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Loman, mengatakan pangsa pasar sepeda motor sport kian membengkak dan permintaan varian-varian berteknologi canggih semakin tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Fenomena ini terjadi seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat," kata dia seusai meresmikan produksi perdana All New Honda CBR 250RR di Karawang, Jawa Barat, Kamis 3 November 2016. (Baca: Produksi Lokal All New Honda CBR250RR Dimulai).

AHM membukukan kenaikan signifikan pada penjualan model sepeda motor sport beberapa bulan terakhir. Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan penjualan model sport Honda melonjak 60,2 persen dari 19.648 unit pada Agustus menjadi 31.483 unit pada September. AHM pun menguasai 60 persen pangsa pasar model ini. Adapun secara keseluruhan, penjualan motor sport tumbuh 18 persen dari 44.429 unit pada Agustus menjadi 52.435 unit pada September.

Dengan gambaran tersebut, kata Johannes, AHM berani menambah lini produksi motor sport di pabriknya di Karawang. Pabrik tersebut kini memproduksi model supersport CBR 250RR yang memiliki kandungan lokal 66 persen. Lini produksi ini mampu membuat 80 unit CBR 250RR per hari, dengan mengadopsi teknologi tercanggih, setara dengan pabrik motor besar. "Ini adalah pabrik CBR 250RR satu-satunya di dunia, bukti kepercayaan prinsipal pada kemampuan manufaktur maupun serapan pasar Indonesia," ujar Johannes.

Meski begitu, pabrik tersebut masih memprioritaskan pasokan untuk pasar domestik. Johannes mengatakan peluang untuk ekspor terbuka lebar, setelah pabriknya mampu memenuhi pesanan CBR 250RR dari konsumen lokal. Sejak diperkenalkan pada Juli lalu, tercatat ada 2.700 pemesan motor bemesin 250 cc twin silinder ini. "Karena pesanan domestik cukup tinggi, kami masih harus merancang tambahan kapasitas produksi baik untuk pasar lokal maupun ekspor," katanya.

Presiden Direktur AHM, Toshiyuki Inuma, mengatakan pabrikasi CBR 250RR menjadi awal untuk penciptaan basis produksi model-model motor sport dan lux, dengan spesifikasi yang lebih canggih dan kompleks. Menurut dia, Honda Motor Company sudah mempercayai kemampuan engineer Indonesia untuk membuat produk-produk berteknologi tinggi. "Karena itu, akan terjadi alih teknologi yang kian pesat. Ini sudah disiapkan," katanya.

Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Gunadi Sindhuwinata, optimistis segmen motor sport mampu mengerek pasar sepeda motor nasional yang mengalami stagnasi beberapa tahun terakhir. "Pertumbuhan model sport memang yang paling tinggi," kata Gunadi saat berkunjung ke Kantor Tempo, September lalu. Menurut dia, dengan kapasitas terpasang seluruh pabrik mendekati 10 juta unit per tahun, investasi untuk menambah volume produksi belum akan terjadi. "Tapi yang dilakukan produsen adalah investasi untuk pengembangan model baru."

FERY FIRMANSYAH

Berita LainIMOS 2, Ini 2 Motor Terbaru SuzukiNew Honda CBR 150R Dipasarkan, Berapa Harganya?Toyota All New Yaris Tak Seimut yang Lawas

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi