Nico Rosberg Pensiun dari F1, Ini Ucapan Perpisahannya
Reporter: Tempo.co
Editor: Gadi kurniawan makitan tnr
Jumat, 2 Desember 2016 21:35 WIB
Pembalap Mercedes Nico Rosberg, memeluk kru tim setelah berhasil menang pada Grand Prix Jepang di Sirkuit Internasional Suzuka, Jepang, 9 Oktober 2016. Kemenangan ini membuat Rosberg mengoleksi 313 poin, unggul 33 angka dari Hamilton yang mengoleksi 280 poin. AP/Toru Takahashi
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hanya lima hari setelah merebut gelar juara dunia Formula 1, pembalap Mercedes asal Jerman, Nico Rosberg, mengumumkan kepada dunia dia pensiun. Pengumuman ini dia sampaikan melalui akun Facebooknya (https://www.facebook.com/nicorosberg)--sebagaimana dilaporkan Independent.co.uk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikut ini pernyataan lengkap Rosberg di laman Facebooknya:

"Sejak 25 tahun ada di dunia balap, mimpi saya, satu-satunya yang saya inginkan, adalah menjadi juara dunia Formula 1. Melalui kerja keras, rasa sakit, pengorbanan, ini telah menjadi target saya. Dan sekarang saya telah mencapainya. Saya telah mendaki gunung saya. Saya ada di puncak, jadi ini terasa tepat. Emosi yang sangat kuat saya rasakan sekarang adalah rasa terimakasih yang sangat besar kepada setiap orang yang mendukung saya agar cita-cita saya tercapai.

"Musim ini sangat sulit. Saya mendorong diri saya sampai di ambang batas di segala aspek, setelah mengalami kekecewaan dua tahun lalu. Kekecewaan-kekecewaan itu membakar motivasi saya sampai kepada level yang belum pernah saya alami sebelumnya. Dan tentu saja itu memiliki dampak atas orang-orang yang saya cintai--ini merupakan usaha dan pengorbanan penuh keluarga saya juga. Saya tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk berterimakasih kepada istri saya, Vivian; dia luar biasa. Dia mengerti bahwa tahun ini adalah tahun yang besar, kesempatan kami untuk mewujudkannya. Dia menciptakan ruang buat saya agar saya bisa pulih penuh dalam jeda setiap balapan--mengasuh putri kami setiap malam, mengambil alih peran ketika situasi menjadi sulit dan meletakkan kejuaraan ini sebagai prioritas."Saat saya memenangi balapan di Suzuka, dari momen saat takdir juara ada di tangan saya sendiri, tekanan yang begitu besar mulai datang dan saya mulai berpikir untuk mengakhiri karier balapan saya saat saya menjadi juara dunia. Pada Minggu pagi di Abu Dhabi, saya tahu bahwa itu bisa menjadi balapan terakhir saya dan perasaan itu membersihkan pikiran saya sebelum start. Saya ingin menikmati setiap bagian dari pengalaman itu, dengan mengetahui bahwa ini bisa menjadi saat terakhir saya...dan lampu menyala, lalu saya mengalami 55 putaran balapan paling intens dalam hidup saya. Saya mengambil keputusan pada Senin malam. Setelah berefleksi sehari, orang-orang yang saya beri tahu soal keputusan ini adalah Vivian dan Georg (Nolte, dari tim manajemen Nico), lalu Toto Wolff (bos tim Mercedes).

"Satu-satunya hal yang membuat keputusan ini begitu sulit adalah dengan memutuskan ini, saya meletakkan tim balap saya di situasi yang sult. Tapi Toto mengerti. Dia langsung tahu bahwa saya benar-benar yakin dan dia menenteramkan saya. Pencapaian paling membanggakan saya di dunia balapan adalah memenangi gelar juara dunia dengan tim luar biasa ini, The Silver Arrows.

"Sekarang, saya akan menikmati momen ini. Ada waktu untuk merasakan kebahagiaan ini di pekan-pekan ke depan, merefleksikan musim ini dan merayakan setiap pengalaman yang sudah saya lalui. Setelah itu, saya akan berbelok di sudut berikutnya dalam kehidupan saya dan melihat apa yang ada di sana..."

GADI MAKITAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi