Kendaraan mobil Kia di showroom di Seoul, Jumat (23/10). Kia Motors Corp mendapat keuntungan bersih 402 billion won ($ 339 juta) pada kuartal ketiga setelah kerugian tahun sebelumnya. AP Photo/Lee Jin-man
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 10 tahun absen, Kia Motors Co akan kembali beroperasi di Pakistan. Perusahaan tersebut akan kembali melakukan perakitan dengan mitra lokalnya Yunus Brothers (YB) Group.
Dikutip dari Business Korea, Selasa, 13 Desember 2016, YB Group akan mengeluarkan dana senilai US$120 juta sebagai modal awal beroperasinya kembali bisnis perusahaan di sektor otomotif tersebut.
Pada 1999, Kia Motors merakit Pride dan Sportage di negara itu, setelah menandatangani kesepakatan dengan Dewan Farooque Motors Limited (DFML) untuk merakit sebanyak 10 ribu unit per tahun.
Baca: Bill Gates dan 18 Pengusaha Danai Riset Iklim Rp 13,3 T
Saudara Kia, Hyundai Motor Co., juga turut bergabung dengan DFML pada 2000 silam. Namun seiring kebangkrutan DFML pada 2004 lalu, Kia melepas bisnisnya di negara tersebut.
Pakistan merupakan pasar yang potensial, dengan jumlah populasi yang mencapai 200 juta oang. Tak hanya Kia, sejumlah pabrikan asal Eropa juga tertarik untuk memperbesar cakupan pasar di Pakistan. Kia menganggap saat ini ekonomi Pakistan mulai membaik, dengan potensi pertumbuhan yang hampir sama dengan India.