Tantangan Pasar Aftermarket Otomotif 2017
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Kamis, 15 Desember 2016 23:00 WIB
Pengunjung memasuki lokasi acara Pasar Jongkok Otomotif di halaman Sabuga, Bandung, Jawa Barat, 12 November 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Aftermarket Otomotif Indonesia (Gatomi) optimistis menatap kinerja penjualan tahun 2017 kendati mengalami kondisi yang stagnan sepanjang tahun 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ayong Jeo selaku ketua umum Gatomi mengatakan optimisme itu muncul sejalan dengan banyaknya mobil-mobil yang sudah habis masa garansi sehingga akan membutuhkan barang-barang aftermarket untuk mengembalikan atau memperbagus performa kendaraan.

Barang-barang aftermarket meliputi komponen, aksesoris atau spare part yang dijual di luar dari yang disediakan oleh agen pemegang merek (APM) kendaraan.

Pabrikan maupun distributor kendaraan di Indonesia umumnya menyediakan garansi kendaraan mulai 3 tahun sampai 5 tahun.  Setelah masa garansi habis, pemilik kendaraan memiliki pilihan apakah akan tetap menggunakan sparepart atau aksesoris pabrikan atau menggunakan barang-barang aftermarket.

"Tahun depan harusnya naik, karena banyak mobil yang habis masa garansinya," kata Ayong Jeo kepada ANTARA News, Kamis, 15 Desember 2016.

"Kami menikmati sebagian market dari pasar mobil Eropa yang garansinya cuma tiga tahun. Kami juga menikmati market dari mobil rusak. Kaca film perlu diganti, alarm, klakson dan bermacam komponen juga bisa rusak," tambah dia.

Ayong Jeo yang juga direktur Kramat Motor, distributor produk audio KNAV, MTECH, LM audio dan KtracK, mengatakan para penjual aftermarket umumnya menyasar konsumen mobil dengan harga Rp150 juta ke bawah karena kendaraan tersebut tidak memiliki audio dan aksesoris dengan kualitas bagus.

"Di Indonesia mobil yang relatif laku adalah yang sekitar Rp100 juta-an dan tidak dilengkapi dengan perangkat audio atau aksesoris yang bagus," ucap dia.

Ketika ditanya soal strategi produsen aftermarket bersaing dengan barang-barang APM. Ayong Jeo mengatakan pemain aftermarket harus menciptakan barang dengan kualitas lebih baik daripada produk pabrikan yang sudah tersedia di dalam mobil.

"Untuk menyiasati hal itu, kami harus membuat barang yang berkualitas lebih baik dari pabrikan APM supaya konsumen setelah membeli mobil tertarik untuk membeli aksesoris atau perangkat audio aftermarket karena labih bagus," tegas dia.

Kendati tidak mau menyebutkan omset rata-rata penjualan aftermarket di Indonesia, ia berharap dengan banyaknya mobil yang habis masa garansi maka penjualan produk aftermarket akan meningkat 10 persen pada 2017 dibandingkan tahun 2016. Menggairahkan pasar

Merischa Indriani, sekretaris jendral Gatomi mengatakan bisnis aftermarket akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan industri otomotif di Indonesia.

Di sisi lain, teknologi terbaru yang digunakan pabrikan otomotif juga ikut memacu produsen aftermarket agar memberikan produk yang lebih canggih supaya dilirik pembeli.

"Otomotif akan terus berkembang, kami melihat hal itu yang membuat kami maju mengembangkan produk-produk bagus dan bisa ditawarkan ke konsumen," kata Merischa.

Untuk itu, gabungan industri aftermarket membutuhkan panggung untuk memperkenalkan produk terbaru atau sekadar memperkenalkan brand kepada konsumen melalui pameran atau pasar murah.

Adanya kegiatan promosi tersebut dinilai akan meningkatkan gairah pemilik kendaraan untuk membeli atau sekadar menengok teknologi otomotif terbaru yang sedang berkembang.

"Karena industri ini kalau tidak dirangsang, tidak akan bergairah. Maka harus dibuat bergairah dengan adanya kegiatan-kegiatan bazzar dan pameran," ucap ketua Gatomi Ayong Jeo.

Gatomi yang baru terbentuk pada Oktober 2016 pun menggelar Bazaar Automotive pada 15-18 Desember 2016 di Parking Area Electronic City, Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta. Menurut rencana, pameran ini akan rutin digelar pada tahun-tahun mendatang.

Kendati tidak menargetkan angka transaksi selama pameran, Gatomi berharap kegiatan itu akan menyedot pengunjung sebanyak 5.000 orang.

"Gatomi berjanji membuat pasar bergairah sehingga acara seperti ini akan kami bikin terus. Kami tidak perkirakan angka transaksi namun menargetkan ada 5.000 pengunjung," pungkas Ayong.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi