Tampil Lagi di F1, Rio Haryanto: Insya Allah Masih Ada  
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Rabu, 4 Januari 2017 19:35 WIB
Pembalap tim Manor Racing F1 asal Indonesia, Rio Haryanto memasuki mobilnya saat sesi latihan ketiga Australian Formula One Grand Prix di Melbourne, 19 Maret 2016. REUTERS/Brandon Malone
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Formula 1 (F1) asal Indonesia Rio Haryanto memastikan dirinya masih memiliki peluang untuk tampil di balap F1 tahun ini. “Insya Allah, masih ada,” kata Rio kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Rabu, 4 Januari 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Optimisme Rio ini menepis rumor sejumlah media asing yang menyebutkan bahwa manajemen Rio melempar handuk setelah Pertamina menarik diri sebagai sponsor utama. Artinya, kata Rio, peluang untuk come back dan balapan di balap F1 masih terbuka lebar. 

Baca: Dari Mekah, Rio Haryanto Pastikan Kehilangan Sponsor

Manajer Rio, Piers Hunnisett kepada Reuters mengatakan, sampai saat ini tim masih bekerja menjaga peluang Rio bisa tampil di F1. “Orang-orang di F1 menilai Rio telah melakukan pekerjaan yang baik dan sangat pantas untuk tampil balapan,” kata Hunnisett, Selasa, 23 Januari 2017.

Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Sulistiantoro Dewa Broto mengaku sudah mendengar berita tentang nasib Rio yang terancam gagal ikut balap F1 musim ini. Menurut Gatot, kabar soal Rio ini sudah disampaikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. “Kami berharap karir Rio tidak berhenti hanya gara-gara kekurangan dana sponsor,” ujarnya.

Simak: Tahun Baru, Rio Haryanto Pilih Umrah

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Persero Wianda Pusponegoro menjelaskan, tenggat yang diberikan salah satu tim F1 tidak bisa dipenuhi Pertamina. "Dalam beberapa bulan terakhir, kami melakukan penjajakan dengan salah satu tim F1 namun tidak mencapai kesepakatan hingga batas waktu yang diberikan," kata Wianda dalam pesan pendek kepada Tempo.co, Jumat pekan lalu.

Menurut Wianda, pemberian sponsor dalam julam besar harus melalui mekanisme yang baik. Dari review, legal, administratif, hingga persetujuan manajemen. "Proses internal yang kami jalankan perlu waktu dan sepertinya belum sesuai dengan tenggat yang diminta tim terkait," ujar Wianda.

Hingga saat ini, sebenarnya masih tersisa empat kuris di F1. Kursi lowong tim Mercedes setelah ditinggal Nico Rosberg (Jerman) kemungkinan besar akan diisi pembalap tim Williams, Valtteri Bottas (Finlandia). Sedangkan kursi Bottas di Williams, kemungkinan besar akan ditempati Felippe Massa (Brasil) yang batal pensiun. Pascal Wehrlein (Jerman) yang merupakan mantan rekan satu tim Rio di tim Manor Racing diwartakan sejumlah media asing telah mencapai kesepakatan dengan tim Sauber. Jika skenario di atas benar adanya, maka hanya kursi tim Manor Racing yang masih tersisa.

Baca: Rio Haryanto: Saya Tetap Belajar Banyak di Paddock

Sepanjang musim lalu, Rio telah mengikuti 12 seri dari 21 seri balap F1 bersama tim Manor Racing. Setelah gagal memenuhi sisa dana sponsor di pertengahan musim, Rio tidak lagi menjadi pembalap utama. Posisinya digantikan pembalap Prancis, Esteben Ocon. Namun, Rio tetap bersama Manor Racing sebagai pembalap cadangan.

Bos Manor Racing Dave Ryan berkali-kali memuji Rio sebagai pembalap yang cepat beradaptasi dan mampu membangun sebuah mobil balap. Meski hanya sebagai pembalap cadangan, Rio tetap bersama tim engineer Manor dan pembalap utama di setiap balapan.

Lihat: Rio Haryanto Disambut Hangat di Sepang

Rutinitas sebagai pembalap tetap dilakukan seperti melakukan trackwalk sebelum sesi latihan bebas, diskusi dengan engineer dan pembalap, hingga memberikan masukan setelan mobil berdasarkan pengalamannya balapan di atas mobil MRT05. “Diskusi dengan pembalap utama juga, memberikan masukan tentang tikungan, titik pengereman, hingga mengatur ban,” ujar Rio kepada Tempo di Sirkuit Sepang, Malaysia, 2 Oktober 2016.

Di paddock, Rio memanfaatkannya untuk belajar sebanyak mungkin tentang hal-hal teknis di F1. Ia dapat memantau pergerakan setiap driver dari paddock, melakukan komunikasi radio dengan tim, kapan tampil agresif, hingga menghemat ban. “Saya bisa belajar banyak dari paddock dan menjadi modal bagus untuk musim depan,” ujar Rio ketika itu.

WAWAN PRIYANTO | RINA WIDIASTUTI

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi