Mobil Fuel Cell Dinilai Lambat Populer
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Jumat, 20 Januari 2017 20:00 WIB
Produsen otomotif Toyota memamerkan mobil konsep FCV pada acara Tokyo Motor Show di Tokyo Big Sight convention hall, Tokyo, (20/11). (AP Photo/Shizuo Kambayashi)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Chairman Toyota Motor Corp. Takeshi Uchiyamada menilai, kendaraan berbahan bakar fuel cell akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dikenal oleh masyarakat luas dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin dan tenaga listrik sebab masih sedikitnya infrastruktur yang mendukungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bagi kendaraan berbahan fuel cell, kami mengasumsikan penjualannya tidak akan secepat model hybrid karena infrastruktur pendukung perlu dipersiapkan sebelum nantinya kendaraan berbahan bakar fuel cell menjadi pemain utama di pasar otomotif," kata Uchiyamada seperti dikutip dari Bisnis.com, Jumat, 20 Januari 2017.

Baca: Ini Spesifikasi Honda Clarity, Sedan Berbahan Bakar Hidrogen

Uchiyamada juga dikenal sebagai Father of Prius karena keberhasilannya dalam menciptakan mobil hybrid terlaris di dunia. "Mobil hybrid telah terjual lebih cepat dari yang kita perkirakan," ucapnya.

Kendaraan berbahan bakar fuell cell merupakan landasan rencana Toyota untuk memangkas emisi karbon dioksida hingga 90 persen dari seluruh kendaraan produksinya pada 2050 mendatang.Simak:Toyota Siapkan Mobil Berbahan Bakar Hidrogen Inilah Nissan TeRRa, Mobil Bebas Emisi

Untuk memfasilitasi infrastruktur pendukung, Toyota dan empat rekan produsen otomotif besar lainnya bekerjasama dengan beberapa produsen minyak dan gas raksasa termasuk Royal Dutch Shell Plc dan Total SA dengan nilai investasi mencapai 10 miliar euro atau setara dengan USD 10,7 miliar dalam kurun waktu 5 tahun.

Baru-baru ini, Toyota telah mencatat penjualan tahunan untuk model berbahan bakar fuel cell yang mencapai 3 ribu unit dan menargetkan untuk meningkatkan penjualan hingga 10 kali lipat pada 2020 nanti.

Kendaraan berbahan bakar fuel cell mungkin menghadapi lebih banyak 'halangan' dari Presiden AS Donald Trump yang sempat mengancam untuk membalikkan sejumlah kebijakan Obama dalam mengatasi perubahan iklim serta menarik AS dari kesepakatan Paris Agreement 2015 lalu.

Para produsen otomotif juga tengah mendesak pemerintahan Trump untuk memberikan tambahan waktu dalam memenuhi target miles per galon yaitu 50,8 pada 2025 mendatang.

BISNIS.COM

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi