Rolls-Royce Cars Tak Mau Dikaitkan Kasus Suap Garuda
Reporter: Tempo.co
Editor: Sugiharto
Selasa, 24 Januari 2017 20:45 WIB
Sebuah mesin jet Rolls Royce Viper terpasang di belakang Volkswagen bus 1958 dalam Motor Show 2016 di Essen, Jerman, 25 Novemberm2016. Mesin ini memberikan tenaga 5000 BHP di mobil klasik itu. AP/Martin Meissner
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rolls-Royce Motor Cars mengeluarkan pernyataan untuk menjelaskan sekaligus mengklarifikasi kesalahan berita yang muncul dalam sejumlah media dunia. Pemberitaan itu muncul setelah pernyataan Rolls-Royce plc mengenai dugaan kasus suap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rolls-Royce Motor Cars menerangkan bahwa terpisah dari Rolls-Royce plc yang memproduksi sistem mesin untuk pesawat, kapal, dan darat. Sebagai perusahaan yang terpisah, Rolls-Royce Motor Cars menyatakan tidak terlibat dalam isu-isu yang berkaitan dengan dugaan suap dan kasus hukum Rolls-Royce plc dengan pihak berwenang di berbagai yurisdiksi, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Brasil.

SimakIni Daftar Panjang Kasus Suap Rolls-Royce plc

Di Indonesia, Rolls-Royce plc diduga menyuap Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Kini, setelah tak lagi menjabat, Emirsyah Satar diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia diduga menerima yang 1,2 juta Euro dan US$ 180 ribu atau senilai Rp 20 miliar dari Rolls-Royce plc melalui perantara bernama Soetikno.

KPK telah menetapkan Emirsyah sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan pesawat berikut mesinnya. Emirsyah diduga menerima suap selama sembilan tahun menjabat orang nomor satu di Garuda Indonesia sejak 2005 hingga 2014. Penyelidikan KPK dimulai pada pertengahan tahun lalu dilakukan lewat kerja sama Serious Fraud Office (SFO), Inggris, dan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB), Singapura. 

BacaEmirsyah Satar Tersangka Suap, Begini Riwayat Kariernya

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan, penyidik telah menemukan bukti permulaan yang cukup tentang dugaan penyuapan dalam pengadaan pesawat Airbus S.A.S dan mesin pesawat Rolls-Royce Plc di Garuda Indonesia. Emirsyah juga ditengarai mendapatkan sejumlah barang senilai US$ 2 juta yang tersebar di Indonesia dan Singapura.

Rolls-Royce Motor Cars merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh BMW Group (Munich) yang berbasis di Goodwood, dekat Chichester, di West Sussex, Inggris Raya. Rolls-Royce Motor Cars memulai bisnis pada 1 Januari 2003 di fasilitas produksi global baru. Perusahaan ini memproduksi dan menjual mobil-mobil super mewah yang serinya mencakup Phantom, Ghost, Wraith dan Dawn. Demikian menurut siaran pers perusahaan itu yang diterima ANTARA hari ini, Selasa, 24 Januari 2017.

Rolls-Royce Motor Cars baru-baru ini mengumumkan penjualan tahunan tertinggi kedua sepanjang sejarahnya, yaitu naik 6 persen dibandingkan 2015. Sebanyak 4.011 mobil telah dikirimkan kepada pelanggan di lebih dari 50 negara, yang menegaskan kekuatan merek dan ketahanan dalam satu tahun kondisi pasar menantang untuk barang-barang mewah di seluruh dunia.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi