Menteri Basuki Minta Gaikindo Produksi Truk Ramah Jalan  
Reporter: Tempo.co
Editor: Abdul Malik
Kamis, 26 Januari 2017 14:33 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di acara Seminar Nasional IIGF, Jakarta, 17 Desember 2015. TEMPO/Bambang Harymurti
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meminta perusahaan otomotif yang tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproduksi kendaraan niaga atau truk yang beradab. Sebab, desain kendaraan truk selama ini dianggap sering menjadi penyebab kerusakan jalan raya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tolong engkelnya diperhatikan sesuai dengan tonasenya. Engkelnya saat ini kurang," kata Basuki saat ditemui dalam sebuah seminar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Januari 2017.

Baca: Menteri Jonan Minta Anggaran ESDM Bermanfaat Buat Rakyat

Basuki menuturkan model engkel yang ada di truk sekarang memiliki daya rusak jalan yang luar biasa. Karena itu, dia meminta agar engkel dari truk-truk nantinya bisa ditambah sehingga tidak cuma satu. “Tambahkan lagi. Gaikindo bisa pikirkan itu," ucapnya.

Basuki menginginkan engkel kendaraan truk dibikin double agar bisa mereduksi daya rusak truk. "Itu bisa reduce daya rusak," ujar dia.

Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi mengatakan pihaknya membuat kendaraan sudah mengikuti standar yang ditetapkan Kementerian Perindustrian. Bahkan, saat dijalankan di jalan raya, seharusnya juga sesuai aturan di jalan.

Namun Johannes menilai semua itu harus dikembalikan kepada perilaku pengendara. Dia menegaskan terkadang muatan maksimum sebuah truk diisi dengan muatan yang tidak semestinya atau berlebih sampai puluhan ton dari batas maksimum muatan.

Baca: Pemerintah Anggarkan Rp234 Miliar Perbaiki Jalan di Pantura

Untuk mengatasi hal tersebut, Johannes mengungkapkan agar jembatan timbang dioptimalisasi kembali. Dia merasa mekanisme jembatan timbang ini bisa membantu pembatasan muatan truk di jalan. "Tidak akan lolos itu (yang muatan berlebih)," ucap dia.

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan melakukan tiga langkah mengurangi truk muatan di jalan raya. Pertama, melakukan pengujian kendaraan bermotor (uji KIR), kedua dengan optimalisasi jembatan timbang, dan ketiga dengan memberdayakan kapal Ro-Ro.

DIKO OKTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi