Suzuki Diesel Hybrid Bisa Super Irit BBM, Ini Caranya
Reporter: Tempo.co
Editor: Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Rabu, 8 Februari 2017 12:00 WIB
New Suzuki Ertiga Diesel Hybrid. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, BOGOR-Suzuki Indonesia mengadakan Media Test Drive Suzuki Ertiga Diesel Hybrid untuk membuktikan keiritan konsumsi bahan bakarnya. Kegiatan ini dilaksanakan beberapa saat setelah PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan secara resmi Ertiga Diesel Hybrid untuk pasar Indonesia di U-Thai Restaurant, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Februari 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Beli Suzuki Ertiga Diesel Hybrid Bonus 1.500 Liter Pertadex

Sebanyak 15 unit Ertiga Diesel Hybrid disiapkan dengan rute perjalanan Kawasan SCBD-Bukit Pelangi-R Hotel Rancamaya (Bogor). Jarak tempuh sekitar 77 kilometer. Setiap mobil diisi tiga jurnalis. Hasilnya, peserta teririt mampu menembus 31,14 kilometer per liter! Mobil yang dikendarai Tempo juga berhasil menembus angka 31,09 kilometer per liter.

Angka ini melampaui tes jalan yang dilakukan BT2MP-BPPT pada Januari 2017. Ketika itu, jumlah konsumsi bahan bakar New Ertiga Diesel Hybrid mencapai 22,6 Km/Liter.

Bagaimana jurnalis bisa menembus angka 31,14 kilometer per liter? Sekadar catatan, pola mengemudi dibebaskan. AC boleh dimatikan dengan jarum rpm dijaga pada angka di bawah 1.500 rpm. Meski demikian, di kecapan konstan, mobil sanggup melaju di kecepatan 70-80 kilometer per jam. Jadi, bukan berarti mobil Ertiga Diesel Hybrid berjalan pelan.

Baca: Kenali 10 Fitur Penting Suzuki Ertiga Diesel Hybrid

Rute yang dilalui sebenarnya cukup menantang. Seluruh peserta langsung dihadapkan pada jalanan macet dan nyaris tak bergerak di Semanggi, kebetulan ketika itu start dimulai tepat pada jam sibuk. Di sinilah keunggulan fitur Ertiga Diesel Hybrid langsung diuji.

Fitur Idel Start/Stop engine berfungsi dengan baik. Fitur ini merupakan bagian dari sistem SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki). Sistem ini dilengkapi dengan start stop engine, sehingga mesin akan mati saat mobil sedang berhenti. Misalnya, terjebak macet atau kondisi jalanan stop and go.

Mesin mobil otomatis berhenti saat jalanan macet dan kaki kanan menginjak pedal rem. Tentu saja di situasi ini, tuas transmisi manual berada pada posisi netral. Saat ingin berjalan, cukup lepas pedal rem, mesin mobil kembali menyala.

Baca: Rahasia Suzuki Ertiga Diesel Hybrid Irit BBM

Head of Product Development & Accessories Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel mengatakan fitur Idle Start/Stop Engine merupakan salah satu fitur unggulan Ertiga Diesel Hybrid yang berfungsi untuk menekan konsumsi BBM. "Konsumsi bahan bakar otomatis juga bisa ditekan," katanya.

Menariknya, saat Idle Start/Stop Engine bekerja, sistem kelistrikan akan terus menyala karena dukungan teknologi Integrated Starter Generator (ISG) sehingga lampu, AC, dan audio, dan perangkat yang membutuhkan listrik tetap menyala.

Kemampuan mesin Diesel berkode D13A dengan kapasitas mesin 1300cc DOHC serta di tambah dengan teknologi DDiS (Diesel Direct Injection System) patut diacungi jempol. Mesin ini memiliki torsi berlimpah sejak di putara bawah sehingga membuat akselerasi Ertiga Diesel Hybrid responsif meski di jalanan menanjak. Mesin diesel ini sanggup mengeluarkan tenaga hingga 89 PS pada 4.000 rpm dan torsi 200 Nm pada 1.750 rpm.

Begitu keluar tol di Sentul Selatan, lalu menuju Bukit Pelangi, jalanan didominasi oleh tanjakan terjal dan berliku. Tak perlu menginjak pedal gas dalam-dalam untuk menaklukkan tanjakan terjal ini. Kaki kanan menekan sedikit pedal gas, jarum rpm dijaga di angka 1.750 rpm, mobil akan melaju naik tanpa hambatan.

Menurut Harold, Ertiga Diesel Hybrid memang dilengkapi sistem Hybrid terbaru yang dikembangkan Suzuki. Meski sistem ini untuk menambah tingkat effisien dalam penggunaan bahan bakar. Tapi tidak membuat tenaga Ertiga Diesel Hybrid berkurang.

Teknologi ISG misalnya, saat berkendara secara normal, mesin akan bekerja sekaligus mengisi baterai yang dibantu oleh teknologi Integrated Starter Generator (ISG). Teknologi ini memiliki dua fungsi berbeda. Pertama sebagai generator untuk menangkap dan menyimpan energi ke baterai saat kendaraan dalam fase deselerasi (perlambatan) dan kedua sebagai motor yang akan memberikan tambahan daya ke mesin saat akselerasi.

WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi