BBM untuk Ertiga Diesel Hybrid, Ini yang Cocok
Reporter: Tempo.co
Editor: Sugiharto
Rabu, 8 Februari 2017 16:24 WIB
Mesin New Suzuki Ertiga Diesel Hybrid. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Suzuki Ertiga Diesel Hybrid resmi dipasarkan untuk Indonesia mulai Selasa, 7 Februari 2017. Mobil bermesin diesel ini tentu membutuhkan bahan bakar yang sesuai. Lalu, apa bahan bakar yang cocok?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Head of Product Development & Accessories Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel mengatakan bahan bakar yang cocok untuk Ertiga Diesel Hybrid adalah bahan bakar dengan cetane number 51 (setara Pertamina Dexlite). "Sebaiknya bahan bakar disesuaikan dengan manual book," kata Harold di Bogor, Rabu, 8 Februari 2017.

BacaTata Bakal Luncurkan Truk Terbaru di GIIAS 2017

Bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi minimum ini tentu akan mengoptimalkan kinerja mesin. Terutama dalam mencapai optimalisasi konsumsi bahan bakar.

Harold menambahkan, Ertiga Diesel Hybrid juga didukung sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Sistem ini dilengkapi dengan start stop engine, sehingga mesin akan mati saat mobil sedang berhenti. 

Lihat iniSuzuki Optimistis Ertiga Diesel Bakal Jadi Primadona Baru

Saat Tempo mencoba Ertiga Diesel Hybrid dari Semanggi, Jakarta Selatan, menuju kawasan Sentul, Bogor, fitur ini selalu aktif begitu mobil berhenti. Mesin akan kembali menyala saat kaki kiri menginjak kopling dan kaki kanan menekan pedal gas.

New Ertiga Diesel Hybrid menggunakan mesin Diesel berkode D13A dengan kapasitas mesin 1.300 cc DOHC dan di tambah dengan teknologi Diesel Direct Injection System (DDiS). Mesin diesel ini sanggup mengeluarkan tenaga hingga 89 PS pada 4.000 rpm dan torsi 200 Nm pada 1.750 rpm. Tak ketinggalan sistem Hybrid terbaru pun disematkan untuk menambah tingkat efisien dalam penggunaan bahan bakar.

Saat berkendara secara normal, mesin akan bekerja sekaligus mengisi baterai yang dibantu oleh teknologi Integrated Starter Generator (ISG). Teknologi ini memiliki dua fungsi berbeda.

Pertama, sebagai generator untuk menangkap dan menyimpan energi ke baterai saat kendaraan dalam fase deselerasi (perlambatan); dan kedua, sebagai motor yang akan memberikan tambahan daya ke mesin saat akselerasi.

Mobil ini dijual dengan harga Rp 219,5 juta (on the road Jabodetabek) dan hanya tersedia dalam transmisi manual.

WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi